benuanta.co.id, TARAKAN — Bayi laki-laki yang ditemukan di rawa-rawa pada Selasa lalu, kini mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT).
Menurut keterangan Kepala Bagian Pelayanan RSUKT, dr Erna mengungkapkan, bayi tersebut sempat mengalami hipotermia, yaitu kondisi ketika suhu tubuh berada di bawah normal akibat terlalu lama terpapar lingkungan yang dingin.
“Saat pertama kali tiba, suhu tubuhnya sempat rendah, karena terpapar udara dingin di lokasi penemuan. Tim medis langsung memberikan penanganan untuk menstabilkan suhu tubuhnya,” ujarnya, Kamis (13/3/2025).
Beruntung, pada hari ini tepat hari ketiga bayi malang tersebut dirawat, kondisinya sudah berangsur membaik. Saat ini, tim medis masih fokus memantau kondisi bayi untuk memastikan pemulihan berjalan optimal.
“Kami cek setiap dua jam sekali, dan kondisinya saat ini sudah stabil. Suhu tubuhnya sudah normal di angka 37 derajat Celsius, pernapasannya baik di 38 kali per menit, dan saturasi oksigennya juga bagus di angka 96 persen,” jelasnya.
“Alhamdulillah, saat ini keadaannya mulai membaik, tetapi tetap dalam pemantauan ketat. Kami akan memberikan perawatan terbaik hingga kondisinya benar-benar stabil,” tambah dr Erna.
Disinggung soal penelusuran data ibu hamil, dr Erna menyebut data kehamilan biasanya tidak tercatat langsung di rumah sakit, kecuali untuk kasus ibu hamil dengan risiko tinggi yang mendapat rujukan.
“Biasanya data kehamilan itu ada di puskesmas, bidan, atau tempat praktik mandiri. Kami di rumah sakit tidak menangani langsung kecuali ada rujukan atau kasus risiko tinggi,” tuturnya.
Baca juga:
Polisi Selidiki Pelaku Pembuang Bayi Laki-laki di Gang Arwana
Ia menambahkan, untuk menelusuri data tersebut, pihak yang berwenang sebaiknya mendatangi beberapa puskesmas atau praktik bidan.
“Untuk mengecek itu memang agak sulit. Tapi, biasanya saat pemeriksaan kehamilan, bidan atau tenaga medis akan menanyakan status pernikahan pasien. Kalau sudah menikah, akan ada buku pink yang mencatat riwayat kehamilan, termasuk nama suaminya,” pungkasnya. (*)
Reporter: Nurul Auliyah
Editor: Endah Agustina