DPRD Tarakan Wacanakan Edukasi Seks Masuk ke Dalam Kurikulum

benuanta.co.id, TARAKAN – Kasus kekerasan dan pelecehan seksual di Kota Tarakan kian memprihatinkan. Berbagai pihak mulai menyoroti pentingnya pencegahan dini, khususnya di kalangan pelajar. Hal itupun dibahas dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama aliansi mahasiswa se-Kota Tarakan pada Kamis, 13 Maret 2025.

Ketua DPRD Kota Tarakan, Muhammad Yunus mengakui bahwa kondisi saat ini menjadi tantangan besar yang perlu segera diatasi. Menurutnya, upaya pencegahan tidak cukup hanya dengan penegakan hukum, tetapi juga harus dibarengi dengan pendidikan yang tepat.

Baca Juga :  Arus Mudik di Pelabuhan Malundung Mulai Terlihat, Tembus 1.200 Penumpang

“Kita tidak bisa menutup mata dengan apa yang terjadi di sekitar kita. Anak-anak harus dibekali pengetahuan agar bisa melindungi diri mereka sendiri dari ancaman pelecehan dan kekerasan seksual,” ujar Muhammad Yunus (13/3/25).

Yunus menambahkan bahwa edukasi seks yang dimaksud bukanlah hal yang vulgar, melainkan pemahaman dasar tentang tubuh, batasan privasi, serta cara melindungi diri dari tindakan yang tidak pantas. Ia berharap dengan adanya edukasi ini, anak-anak tidak lagi menjadi korban karena minimnya pengetahuan tentang kekerasan seksual.

Baca Juga :  PPPK Tarakan Akhirnya Lega Pemerintah Percepat Pengangkatan

“Selama ini, pembahasan soal seks masih dianggap tabu. Padahal, anak-anak butuh pemahaman yang tepat agar mereka bisa melindungi diri dari hal-hal yang tidak diinginkan. Jika ini masuk dalam kurikulum, mereka bisa mendapatkan edukasi yang benar di lingkungan sekolah,” tambah Yunus.

Lebih lanjut, Yunus menuturkan bahwa wacana ini akan menyasar anak-anak dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ia menilai, edukasi ini perlu disesuaikan dengan usia siswa agar materi yang disampaikan tepat sasaran dan tidak menimbulkan salah persepsi.

Baca Juga :  Jelang Idulfitri, Harga Cabai dan Bawang Merah Masih Melambung  

Meskipun baru sebatas wacana, DPRD Tarakan berkomitmen untuk mendorong program ini agar segera terealisasi. Yunus menegaskan pihaknya akan berupaya membawa usulan ini dalam pembahasan resmi di DPRD agar bisa menjadi kebijakan yang berdampak positif bagi masyarakat.

“Langkah ini masih awal, tapi kami akan mencoba merancangnya. Semoga program ini bisa menjadi salah satu cara untuk melindungi generasi muda dari ancaman kekerasan dan pelecehan seksual,” tutupnya. (*)  

Reporter: Nurul Auliyah

Editor: Nicky Saputra 

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *