Menjalani Sahur dan Berbuka dengan Benar, Begini Sunnahnya Menurut Fiqih

benuanta.co.id, TARAKAN – Sahur dan berbuka merupakan dua momen penting dalam ibadah puasa Ramadan. Selain sebagai bagian dari rutinitas harian, keduanya memiliki aturan dan sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Namun, tidak sedikit umat Muslim yang belum memahami adab sahur dan iftar sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

Ustadz Hakim, Imam Masjid Al Awwabin, Keluragan Karang Balik Tarakan, menjelaskan dalam sebuah kultum singkat, sahur adalah salah satu sunnah yang sangat ditekankan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda: ‘Bersahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan’ (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga :  Menunaikan Zakat Fitrah Sejak Awal Ramadan Meningkatkan Kualitas Ibadah

“Jadi, meskipun hanya dengan seteguk air, sebaiknya jangan meninggalkan sahur,” katanya pada Selasa (11/3/2025).

Selain itu, waktu sahur yang paling utama adalah mendekati waktu Subuh. Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, jarak antara sahur beliau dan adzan Subuh itu sekitar bacaan lima puluh ayat Al-Qur’an.

“Artinya, sahur yang baik itu tidak terlalu awal dan tidak terlalu mepet,” jelasnya.

Berbeda dengan sahur yang dianjurkan untuk diakhirkan, berbuka puasa justru dianjurkan untuk disegerakan. Rasulullah SAW bersabda: ‘Manusia akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka’ (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga :  Ombudsman Kaltara Beri Atensi Layanan Transportasi Mudik Lebaran

“Artinya, begitu adzan Maghrib berkumandang, kita dianjurkan untuk segera berbuka,” ungkapnya.

Terkait makanan berbuka, Ustadz Hakim menyebutkan, Rasulullah SAW memiliki kebiasaan berbuka dengan kurma atau air putih. Dalam hadis riwayat Abu Dawud disebutkan bahwa Rasulullah SAW berbuka dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada maka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada juga, beliau berbuka dengan air.

“Ini menunjukkan, makanan berbuka sebaiknya yang manis dan mudah dicerna,” tambahnya.

Selain mengikuti sunnah dalam sahur dan berbuka, Ustadz Hakim juga mengingatkan agar umat Islam tidak berlebihan dalam makan. Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tapi juga menahan diri dari sikap berlebihan.

Baca Juga :  Ombudsman Kaltara Beri Atensi Layanan Transportasi Mudik Lebaran

“Jangan sampai setelah seharian berpuasa, kita justru makan secara berlebihan hingga malas beribadah,” pesannya.

Dengan memahami fiqih sahur dan iftar, diharapkan umat Muslim dapat menjalankan puasa dengan lebih baik sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

“Mari kita manfaatkan Ramadan ini dengan memperbaiki ibadah kita, termasuk dalam sahur dan berbuka, agar mendapatkan keberkahan yang maksimal,” tandasnya. (*)

Reporter: Eko Saputra

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *