benuanta.co.id, BULUNGAN – Dalam momentum Peringatan Hari Musik Nasional tahun ini (2025), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Utara (Kaltara), Adinata Kusuma, menekankan pentingnya perhatian serius dari pemerintah terhadap kesejahteraan pelaku seni musik di Kaltara.
Menurutnya, dukungan konkret dalam bentuk kebijakan yang tepat akan membantu ekosistem musik tumbuh subur dan semakin berkembang.
“Pemerintah harus mendorong para pelaku seni musik dengan memberikan support yang nyata, mulai dari ruang berekspresi, sarana dan prasarana musik yang memadai, hingga regulasi khusus yang mampu melindungi dan mengembangkan industri musik di daerah,” ujarnya, Selasa (11/3/2025).
Menurutnya, di tingkat nasional banyak figur legislatif maupun kementerian yang memiliki latar belakang dari dunia entertainment dan musik. Hal ini diharapkan dapat menjadi dorongan lebih bagi perhatian pemerintah terhadap industri musik, baik di pusat maupun di daerah.
“Kalau kita lihat di pusat, baik di legislatif maupun kementerian, ada beberapa yang memang berasal dari dunia entertainment dan musik. Semoga dengan adanya teman-teman ini bisa menjadi support yang baik, khususnya dalam mendorong kebijakan yang lebih berpihak kepada pelaku seni musik,” jelasnya.
Adinata yang memiliki latar belakang di lingkungan musisi juga memahami betul tantangan yang dihadapi para pelaku seni di Kaltara. Menurutnya lagi, musisi daerah memiliki kemampuan dan potensi besar untuk bersaing di tingkat nasional, asalkan mendapat dukungan yang memadai.
“Saya sendiri lahir dan tumbuh di lingkungan teman-teman music. Sehingga saya tahu persis bagaimana kondisi musisi di Kaltara. Mereka sebenarnya punya skill dan potensi yang sangat besar, bahkan mampu bersaing dengan daerah lain. Tinggal bagaimana kita mendorong regulasi yang tepat agar mereka bisa berkembang lebih jauh,” jelas Adinata.
Dengan adanya dorongan kebijakan yang pro-musisi, Adinata menargetkan ekosistem musik di Kaltara bisa semakin maju, sekaligus memberikan manfaat bagi para pelaku seni serta industri kreatif secara keseluruhan. (*)
Reporter: Ikke
Editor: Endah Agustina