Rute Pelayaran Tarakan-Surabaya Tingkatkan Ekonomi, Infrastruktur Pelabuhan Jadi Kendala

benuanta.co.id, TARAKAN – Wacana pembukaan rute pelayaran langsung Tarakan-Surabaya dinilai sebagai langkah strategis yang dapat memberikan keuntungan Kalimantan Utara, khususnya Kota Tarakan.

Menurut salah seorang Pakar Ekonomi Pembangunan, Agus Darmawanto, S.E., M.E., konektivitas laut yang lebih efisien dapat mempercepat arus barang dan penumpang, sekaligus membuka peluang investasi baru di daerah. Ia mengatakan, selama ini pengiriman barang dari Tarakan ke Surabaya sering mengalami kendala karena harus melalui jalur yang lebih panjang, sehingga berdampak pada harga jual barang di pasar lokal.

“Surabaya merupakan salah satu pusat perdagangan utama di Indonesia, dan Tarakan memiliki potensi sebagai gerbang logistik utama di Kalimantan Utara. Dengan adanya rute pelayaran langsung, biaya distribusi barang bisa lebih murah karena tidak perlu melalui transit di kota lain,” ujarnya, pada Senin (10/3/2025).

Selain keuntungan dalam sektor perdagangan, rute ini juga berpotensi mendongkrak sektor pariwisata dan mobilitas tenaga kerja. Dengan konektivitas yang lebih baik, sektor perhotelan, restoran, dan industri kreatif di Tarakan juga berpeluang berkembang.

Baca Juga :  BPJAMSOSTEK Tarakan Gelar Employee Volunteering, Berbagi Takjil di Bulan Ramadan

“Jika akses transportasi laut lebih mudah dan terjangkau, bukan hanya distribusi barang yang meningkat, tetapi juga pergerakan orang. Ini bisa menarik lebih banyak wisatawan dan tenaga kerja dari Surabaya ke Tarakan, serta sebaliknya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Agus menjelaskan, rute pelayaran langsung dapat memberikan efek domino terhadap pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Banyak produk UMKM dari Kalimantan Utara, seperti hasil laut dan produk olahan makanan, yang memiliki pasar potensial di Surabaya dan Jawa Timur.

“Dengan jalur transportasi yang lebih efisien, pelaku usaha bisa lebih mudah mengirimkan produk mereka tanpa khawatir biaya logistik yang tinggi,” katanya.

Baca Juga :  Dukung Ketahanan Pangan, Pupuk Kaltim Siapkan Stok Pupuk Subsidi Lebih Dari 257 Ribu Ton

Dari sisi investasi, Tarakan dapat semakin dilirik oleh investor sebagai hubungan perdagangan di perbatasan Indonesia. Infrastruktur pelabuhan yang memadai, akan menjadi daya tarik bagi investor di bidang logistik dan distribusi.

“Ini bisa mendorong masuknya modal baru ke daerah, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing ekonomi Tarakan,” tuturnya.

Meski demikian, Agus juga menyoroti beberapa tantangan yang perlu diatasi sebelum rute ini dibuka. Salah satunya adalah kesiapan infrastruktur pelabuhan di Tarakan untuk melayani kapal berukuran besar.

“Pemerintah Kota (Pemkot) perlu memastikan, fasilitas bongkar muat di pelabuhan cukup memadai. Selain itu, perlu ada kepastian dari segi regulasi dan kerja sama dengan pihak operator pelayaran,” imbuhnya.

Agus juga menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah pusat dalam pengembangan jalur pelayaran ini. Subsidi atau insentif untuk operator pelayaran bisa menjadi solusi agar biaya operasional tetap terjangkau.

Baca Juga :  BPJAMSOSTEK Tarakan Gelar Employee Volunteering, Berbagi Takjil di Bulan Ramadan

“Selain itu, sinergi antara pemerintah daerah, pengusaha, dan pelaku industri pelayaran sangat dibutuhkan agar rute ini bisa berjalan dengan optimal,” tukasnya.

Rencana pembukaan rute pelayaran ini juga disambut baik oleh masyarakat. Sri Dewi Antika, seorang pedagang bahan pokok di Tarakan, berharap rute ini bisa segera direalisasikan karena dapat menekan harga barang.

“Selama ini barang dari Surabaya ke Tarakan harganya mahal karena ongkos kirimnya besar. Kalau ada kapal langsung, pasti lebih murah,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Andi Nunun, warga Tarakan yang sering bepergian ke Surabaya.

“Saya lebih memilih naik kapal kalau tiketnya lebih murah dari pesawat. Kalau ada rute langsung, pasti lebih nyaman dan cepat dibanding harus transit dulu,” tandasnya. (*)

Reporter: Eko Saputra

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 komentar

  1. Masih Wacana, dari beberapa tahun yg lalu,selalu dikatakan Wacana.
    Wacana berarti bisa terlaksana bisa juga tidak terlaksana, dan kalau terlaksana belum jelas kapan dimulai