Masyarakat Tarakan Keluhkan Kendala Bertransaksi di Pelni Mobile

benuanta.co.id, TARAKAN – Sejumlah masyarakat di Tarakan, mengalami kesulitan saat menggunakan aplikasi Pelni Mobile untuk membeli tiket kapal secara online. Beberapa pengguna mengeluhkan transaksi yang gagal, sistem yang sering mengalami error, hingga tiket yang tidak muncul setelah pembayaran berhasil dilakukan.

Kondisi ini menimbulkan kebingungan dan kekhawatiran bagi calon penumpang, terutama bagi mereka yang bergantung pada layanan kapal Pelni untuk perjalanan ke berbagai daerah.

Salah satu warga Tarakan, Dimansyah, mengungkapkan, dirinya terpaksa membeli tiket secara langsung di loket setelah mengalami kegagalan transaksi melalui aplikasi.

“Saya sudah coba beberapa kali melakukan pembayaran, tapi selalu gagal. Notifikasinya bilang transaksi tidak berhasil, padahal saldo di rekening cukup. Akhirnya saya harus ke kantor Pelni, yang malah bikin saya harus antre lama,” ujarnya pada Senin (10/3/2025).

Sementara itu seorang warga lain pengguna Pelni Mobile lain, Azizah juga mengalami kendala setelah membeli tiket melalui aplikasi.

“Saya sudah bayar, tapi tiketnya tidak muncul di aplikasi atau email. Saya sampai panik dan harus ke kantor Pelni buat konfirmasi, padahal saya butuh kepastian perjalanan,” keluhnya.

Baca Juga :  Ini Sebabnya BBM Oplosan Dianggap Paling Merugikan Masyarakat Kaltara

Menanggapai masalah ini, Kepala PT Pelni Cabang Tarakan, Ferdy Ronny Masengi, menjelaskan, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan kendala ini terjadi.

“Salah satu masalah yang sering muncul adalah gangguan pada sistem integrasi antara aplikasi Pelni Mobile dan layanan perbankan. Terkadang, ada keterlambatan dalam proses verifikasi pembayaran, yang membuat status transaksi tidak langsung terkonfirmasi,” jelasnya.

Selain itu, ia menyebutkan, perbedaan sistem pembayaran di beberapa bank juga dapat mempengaruhi kelancaran transaksi.

“Beberapa bank memiliki prosedur keamanan tambahan yang dapat menyebabkan transaksi tertunda atau gagal jika tidak segera dikonfirmasi oleh pengguna,” tambahnya.

Selain kendala dalam sistem pembayaran, Ferdy juga mengakui, infrastruktur jaringan menjadi faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan transaksi di Pelni Mobile. Oleh karena itu, pihaknya menyarankan agar pengguna memastikan koneksi internet dalam kondisi baik sebelum melakukan transaksi.

“Koneksi internet yang tidak stabil saat proses pembayaran dapat menyebabkan sistem gagal menerima data dengan sempurna. Jika pengguna berada di area dengan jaringan lemah, kemungkinan besar transaksi akan mengalami gangguan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Tegas! Gubernur Ingatkan Sanksi bagi THM Nekat Beroperasi Selama Ramadan

Ferdh menambahkan, sebagai langkah perbaikan, PT Pelni terus melakukan peningkatan sistem untuk memastikan bahwa aplikasi Pelni Mobile lebih stabil dan dapat digunakan secara optimal oleh masyarakat.

“Kami bekerja sama dengan tim IT pusat untuk memperbaiki bug pada aplikasi dan meningkatkan kecepatan pemrosesan transaksi. Salah satu solusi yang sedang dikembangkan adalah sistem notifikasi real-time yang akan memberi tahu pengguna apakah transaksi mereka berhasil atau tidak dalam waktu yang lebih cepat,” terangnya.

Selain itu, PT Pelni juga tengah berupaya memperluas metode pembayaran agar pengguna memiliki lebih banyak pilihan dalam bertransaksi. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko transaksi gagal akibat keterbatasan sistem pembayaran perbankan.

“Saat ini, kami sedang menjajaki kerja sama dengan berbagai layanan pembayaran digital, termasuk dompet elektronik dan platform fintech lainnya. Dengan begitu, pengguna tidak hanya bergantung pada transfer bank, tetapi juga bisa menggunakan opsi pembayaran lain yang lebih praktis,” imbuhnya.

Baca Juga :  Tebang 2,7 Hektare Hutan Lindung, 7 Pelaku Diamankan KPH

Untuk membantu pengguna memahami cara menggunakan aplikasi dengan lebih baik, PT Pelni berencana meningkatkan sosialisasi terkait penggunaan Pelni Mobile.

“Kami akan mengadakan sesi edukasi, baik secara online maupun langsung di pelabuhan, untuk memastikan masyarakat memahami cara menggunakan aplikasi ini dengan benar. Banyak kendala yang terjadi karena pengguna kurang memahami proses transaksi digital, seperti salah memasukkan data atau tidak menyimpan bukti pembayaran,” bebernya.

Meskipun masih ada tantangan, Ferdy menegaskan, digitalisasi layanan tiket tetap menjadi prioritas PT Pelni dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat. Dengan berbagai upaya ini, PT Pelni berharap ke depan semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati layanan pembelian tiket secara online tanpa kendala berarti.

“Kami ingin memastikan, seluruh pelanggan dapat mengakses layanan kami dengan lebih mudah, tanpa harus antre di loket. Oleh karena itu, perbaikan dan peningkatan sistem akan terus dilakukan,” tandasnya. (*)

Reporter: Eko Saputra

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *