benuanta.co.id, NUNUKAN – Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kabupaten Nunukan kembali penuh hanya dalam waktu dua jam setelah petugas mengangkut sampah pukul 09.00 hingga 10.00 WITA. Meskipun petugas telah bekerja keras membersihkan TPS tersebut, pada pukul 11.00 WITA, sampah kembali menumpuk. Produksi sampah di bulan Ramadan diperkirakan meningkat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan, dr. Meinstar Tololiu, menjelaskan, pihaknya telah menempatkan beberapa titik TPS di wilayah Nunukan untuk mengatasi masalah sampah. Meskipun sudah ada beberapa TPS yang disediakan, banyak warga mengeluhkan tumpukan sampah yang terus menggunung. Hal ini membuat petugas terpaksa menarik dan memindahkan TPS agar warga tidak membuang sampah di tempat tersebut.
“Walaupun kami menempatkan dua hingga tiga tempat sampah, tetap saja banyak sampah yang menumpuk. Sebagian warga masih beranggapan bahwa itu adalah tempat pembuangan sampah, sehingga mereka membuang sampah disitu juga,” kata Meinstar, dalam Rapar Koordinasi bersama Bersama Bupati Nunukan, pada 6 Maret 2025.
Selain itu, masalah semakin rumit dengan adanya pemulung yang mencakar sampah dan keberadaan anjing yang turut menyebarkan sampah menjadi berserakan. Hal ini menambah beban dalam pengelolaan sampah di TPS.
Meinstar juga menyampaikan harapan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dalam hal membuang sampah. “Kita juga mengharapkan teman-teman dari ASN untuk tidak membuang sampah sembarangan atau asal lempar. Saya pernah melihat kendaraan roda dua pelat merah yang membuang sampah sembarangan. Kalau PNS saja tidak mendukung, bagaimana masyarakat bisa didorong untuk lebih peduli,” ujar Meinstar.
Sebagai solusi, DLH mengusulkan agar warga membuang sampah antara pukul 18.00 hingga 06.00 WITA, sehingga TPS bisa lebih terjaga kebersihannya. “Dengan cara ini sampah yang dibuang akan diangkut oleh petugas keesokan harinya, dan diharapkan masalah sampah di TPS dapat teratasi dengan lebih baik,” pungkasnya.
Masalah pengelolaan sampah di Nunukan tetap menjadi persoalan yang harus ditangani secara bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli