benuanta.co.id, TARAKAN – Sepekan bulan suci Ramadan, beberapa komoditi di pasar mengalami fluktuasi harga. Hal ini dipicu oleh beberapa faktor mulai dari kekosongan barang hingga pengaruh cuaca.
Kontributor Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Tarakan, Muh. Firmasnsyah menuturkan, berdasarkan pantauan harga oleh DKUKMP di pasaran, di awal puasa ini terjadi fluktuasi harga bahan pokok.
Hal ini di picu oke beberapa fakto salah satunya keterlambatan stok barang yang di impor dari luar daerah. “Karena ini bulan puasa Ramadan dan ju pasti itu pasti naik tuh. Permasalahannya di pasar kalau cabai itu dari kapal dari Sulawesi biasanya telat itu jadi otomatis naik,” ujarnya, Jumat (7/3/2025).
Selain karena hal tersebut, berdasarkan informasi petani kenaikan juga di sebabkan oleh meroketnya harga puluk serta cuaca yang belakangan ini tidak menentu menyebabkan produksi panen berkurang
“Kami tetap memantau harga setiap harinya di pasar dan mencari permasalahan kenapa bisa ada kenaikan harga,” jelasnya.
Ia membeberkan saat ini harga cabai sedang turun namun, harga bahan pokok lain seperti bawang dan wortel justru meroket. Ia membeberkan ini dari harganya dari pemasok yang juga naik.
“Bawang juga naik karena dari pemasok juga dapat harga mahal karena bawang ini kan impor kebanyakan dari luar. Bawang putih di harga Rp 43 ribu dan bawang bawang merah itu Rp 45 ribu. Termasuk wortel juga naik Rp 25 hingga Rp 28 ribu,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Ramli
