benuanta.co.id, TARAKAN – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tarakan menetapkan konversi kadar zakat fitrah dalam tiga kategori yakni tinggi, sedang, dan murah. Selain itu, Kemenag juga menggencarkan program penyuluhan agama serta pesantren Ramadan di sekolah dan madrasah.
Kepala Kantor Kemenag Kota Tarakan, H. Syopyan, S.Ag., M.Pd., mengatakan bahwa penetapan konversi zakat fitrah dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menunaikan kewajiban mereka.
“Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak dan menetapkan konversi kadar zakat fitrah berdasarkan harga beras yang dikonsumsi masyarakat. Dengan adanya kategori ini, masyarakat dapat memilih sesuai dengan kondisi mereka,” ujarnya, Jumat (7/3/2025).
Menurutnya, ada tiga pilihan besaran zakat yang dapat dipilih masyarakat. “Kategori tinggi berlaku untuk harga beras Rp18.000 per kilogram, kategori sedang Rp16.000, dan kategori murah Rp15.000. Jika dibayar dengan uang, maka jumlah yang harus dikeluarkan adalah 2,5 kilogram dikali harga beras yang sesuai,” jelasnya.
Bagi masyarakat yang memilih membayar dalam bentuk uang, besaran zakat fitrah berkisar antara Rp37.500 hingga Rp45.000 per jiwa, tergantung kategori yang dipilih. Namun, jika membayar dengan beras, cukup menyerahkan 2,5 kilogram per orang.
“Ketentuan ini sudah kami tetapkan dalam surat keputusan sebagai pedoman bagi masyarakat. Kami berharap aturan ini bisa mempermudah mereka dalam menunaikan zakat fitrah,” tambahnya.
Selain zakat fitrah, Kemenag juga menggiatkan program penyuluhan agama selama Ramadan. “Kami menugaskan para ustaz dan ustazah, baik dari Kemenag maupun lembaga lain seperti MUI dan NU, untuk menyampaikan ceramah, kajian Ramadan, serta mimbar Ramadan di berbagai tempat. Harapannya, masyarakat bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat selama bulan suci ini,” ungkap Syopyan.
Di bidang pendidikan, Kemenag juga menyelenggarakan pesantren Ramadan di madrasah serta pesantren kilat di sekolah-sekolah umum.
“Walaupun waktunya singkat, kegiatan ini sangat bermanfaat dalam memberikan pemahaman agama kepada siswa selama bulan suci Ramadan. Kami ingin anak-anak mendapatkan bekal spiritual yang cukup untuk menjalani Ramadan dengan lebih baik,”katanya.
Syopyan menegaskan bahwa seluruh program ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan praktik keagamaan di masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa Ramadan di Kota Tarakan berjalan dengan baik, baik dari sisi ibadah, sosial, maupun pendidikan. Semoga semua program ini bisa memberikan manfaat bagi umat Muslim di Tarakan,”tandasnya. (*)
Reporter: Charles
Editor: Yogi Wibawa