Jangan Anggap Remeh! Hal Sepele Ini Berikut Bisa Membatalkan Puasa

benuanta.co.id, TARAKAN – Banyak umat Muslim menjalankan ibadah puasa dengan keyakinan puasanya sah, tetapi tanpa disadari ada beberapa hal kecil yang bisa membatalkannya.

Ustadz Dian Sandi Utama, S.E.I, M.M, M.Pd, mengingatkan agar umat Islam memahami betul hal-hal yang bisa membatalkan puasa agar ibadah tidak sia-sia.

“Banyak orang menganggap hanya makan dan minum yang membatalkan puasa, padahal ada beberapa hal lain yang sering tidak disadari,” kata Ustadz Dian dalam kultum yang disampaikannya, Kamis (6/3/2025).

Ustadz Dian menekankan, memahami aturan puasa secara benar sangat penting agar tidak terjerumus dalam kesalahan yang bisa merugikan diri sendiri. Salah satu hal yang sering dianggap remeh tetapi bisa membatalkan puasa adalah muntah dengan sengaja.

“Sebagaimana disebutkan dalam hadis, ‘Barang siapa yang muntah dengan sengaja, maka wajib atasnya mengqadha (mengganti puasanya di hari lain)’ (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi),” jelasnya.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar umat Muslim lebih berhati-hati dalam menjaga kondisi tubuh saat berpuasa. Selain itu, memasukkan sesuatu ke dalam rongga tubuh secara sengaja juga menjadi pembatal puasa. Ia menekankan bahwa meskipun hal tersebut terlihat kecil, akibatnya bisa sangat besar jika tidak diperhatikan.

Baca Juga :  Menunaikan Zakat Fitrah Sejak Awal Ramadan Meningkatkan Kualitas Ibadah

“Misalnya seseorang berkumur terlalu dalam lalu airnya tertelan tanpa disengaja, itu bisa membatalkan puasa,” imbuhnya.

Ustadz Dian juga menjelaskan, mencicipi makanan saat memasak dapat membatalkan puasa jika ada bagian yang tertelan. Oleh karena itu, ia menyarankan agar mencicipi makanan dilakukan hanya jika benar-benar diperlukan dan tidak sampai tertelan.

“Kadang ibu-ibu ingin memastikan rasa masakan, tetapi kalau ada yang tertelan, puasanya bisa batal,” bebernya.

Hal lain yang sering tidak disadari adalah berlebihan dalam beristinsyaq atau menghirup air ke dalam hidung saat berwudhu. Jika air masuk ke tenggorokan dengan sengaja, maka puasa batal dan harus diganti di hari lain.

“Rasulullah bersabda, ‘Bersungguh-sungguhlah dalam beristinsyaq, kecuali jika engkau dalam keadaan berpuasa’ (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah),” terangnya.

Baca Juga :  Ombudsman Kaltara Beri Atensi Layanan Transportasi Mudik Lebaran

Ketika ditanya terkait penggunaan parfum dan menghirup asap secara tidak sengaja, Ustadz Dian menjelaskan, hukumnya berbeda-beda. Oleh karena itu, ia menyarankan agar tidak sengaja menghirup aroma parfum secara berlebihan.

“Menggunakan parfum atau wewangian tidak membatalkan puasa, tetapi jika seseorang menghirupnya dengan sengaja dalam jumlah banyak, ada sebagian ulama yang menyebutkan itu bisa membatalkan,” ungkapnya.

Sementara itu, jika seseorang tidak sengaja menghirup asap dari rokok, kendaraan, atau asap masakan, puasanya tetap sah.

“Jika menghirup asap tanpa disengaja, maka puasanya tetap sah. Tetapi kalau seseorang sengaja menghirup asap rokok, itu bisa membatalkan puasa karena termasuk memasukkan zat ke dalam tubuh dengan kesadaran penuh,” tegasnya.

Mengenai penggunaan inhaler untuk asma maupun pilek juga sempay disinggung, Ustadz Dian menjelaskan, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama.

Baca Juga :  Ombudsman Kaltara Beri Atensi Layanan Transportasi Mudik Lebaran

“Mayoritas ulama mengatakan, inhaler asma membatalkan puasa karena ada partikel zat yang masuk ke paru-paru seperti halnya makanan atau minuman,” katanya.

Namun, untuk inhaler pilek seperti nasal spray, hukumnya berbeda. Inhaler atau nasal spray yang hanya masuk ke rongga hidung dan tidak sampai ke tenggorokan, menurut sebagian ulama tidak membatalkan puasa,” jelasnya.

Namun, Ustadz Dian kembali menekankan, jika ada cairan yang masuk ke tenggorokan dan tertelan, maka puasanya batal.

“Karena itu, jika memungkinkan, lebih baik menggunakannya setelah berbuka atau sebelum sahur,” tambahnya.

Di akhir kultumnya, Ustadz Dian berpesan agar umat Islam lebih berhati-hati dalam menjalankan ibadah puasa. Dengan memahami aturan yang benar, diharapkan ibadah puasa dapat berjalan dengan lebih baik dan sempurna.

“Jangan sampai karena ketidaktahuan kita, puasa yang seharusnya menjadi ibadah bernilai tinggi justru batal tanpa disadari,” tutupnya. (*)

Reporter: Eko Saputra

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *