benuanta.co.id, TARAKAN – Sejumlah penyakit umum kerap muncul selama Ramadan akibat perubahan pola makan dan pola tidur saat berpuasa. Gangguan lambung, diare, lonjakan gula darah, serta dehidrasi menjadi keluhan yang sering dialami masyarakat.
Kondisi ini diperparah dengan kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat saat sahur dan berbuka.
Menurut Dinas Kesehatan Kota Tarakan, kasus gangguan pencernaan cenderung meningkat selama bulan puasa. Salah satu penyebab utama adalah konsumsi makanan yang terlalu pedas, asam, atau dingin saat berbuka, yang dapat memicu iritasi lambung.
Selain itu, kebiasaan makan berlebihan setelah seharian berpuasa juga berisiko menyebabkan diare dan gangguan pencernaan lainnya.
Analis Gizi Dinas Kesehatan Kota Tarakan, Armina, mengungkapkan masyarakat perlu lebih selektif dalam memilih makanan saat sahur dan berbuka.
“Banyak orang tergoda untuk langsung menyantap makanan berat setelah berbuka, padahal itu bisa membebani sistem pencernaan, lebih baik mulai dengan makanan ringan seperti kurma dan air putih, lalu dilanjutkan dengan makanan utama setelahnya,” ujarnya, Kamis (6/3/2025).
Selain gangguan pencernaan, lonjakan gula darah juga menjadi risiko bagi penderita diabetes. Konsumsi makanan yang tinggi gula sederhana, seperti kue manis dan minuman bersoda, dapat menyebabkan kadar gula darah naik drastis.
“Orang dengan diabetes harus benar-benar mengontrol asupan makanan selama Ramadan. Jangan sampai berlebihan mengonsumsi makanan manis karena bisa berbahaya bagi kesehatan,” kata Armina.
Dehidrasi juga menjadi ancaman selama Ramadan, terutama bagi mereka yang kurang minum saat sahur dan berbuka.
“Kurangnya asupan cairan bisa menyebabkan pusing, lemas, hingga gangguan pada ginjal jika terjadi dalam jangka panjang,” jelas Armina.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk memperbanyak konsumsi air putih dan menghindari minuman berkafein yang dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
Menurut Armina, kelompok rentan seperti lansia dan penderita penyakit kronis harus lebih berhati-hati dalam menjalankan puasa.
“Lansia dan penderita penyakit tertentu sebaiknya memastikan kondisi kesehatannya sebelum berpuasa. Jika perlu, lakukan pemeriksaan kesehatan agar puasa tetap aman dan nyaman,” katanya.
Untuk mencegah penyakit selama Ramadan, masyarakat disarankan untuk mengatur pola makan dengan baik. Menurutnya lagi, puasa yang sehat bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tapi juga menjaga pola makan yang baik.
“Mengonsumsi makanan bergizi, menghindari makanan berminyak, serta menjaga keseimbangan cairan tubuh sangat penting agar tubuh tetap bugar saat berpuasa, selain itu, istirahat yang cukup dan olahraga ringan juga bisa membantu menjaga kebugaran selama bulan suci ini,” bebernya.
“Dengan memilih makanan yang tepat dan mengatur waktu makan, kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan lebih nyaman tanpa mengalami gangguan kesehatan,” tutupnya. (*)
Reporter: Charles
Editor: Endah Agustina