benuanta.co.id, TARAKAN – Menghadapi mudik Lebaran 2025, PT Pelni Cabang Tarakan menyiapkan 2.000 tiket penumpang. Pembelian tiket juga dibuka lebih awal, yakni sejak 16 Maret hingga 16 April 2025.
Kepala PT Pelni Cabang Tarakan, Ferdy Ronny Masengi menegaskan, perusahaan berkomitmen pada keterbukaan dan transparansi dalam layanan.
“Kami terus berbenah dengan melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang,” ujarnya pada benuanta.co.id, Kamis (6/3/2025).
Untuk angkutan lebaran tahun ini, PT Pelni Tarakan akan mengoperasikan dua kapal, yakni KM Bukit Siguntang dan KM Lambelu. Masing-masing kapal memiliki kapasitas seat maksimal 2.000 penumpang, sesuai dengan arahan dari pusat.
Dalam mudik Lebaran tahun ini, dikatakan Ferdy tidak ada penambahan seat, lantaran rata-rata jumlah penumpang per hari berkisar antara 500 hingga 700 orang.
“Jumlah ini memang sudah diperhitungkan agar dapat mengakomodasi penumpang dengan optimal. Jadi kalau bicara kuota lebaran ya memang per hari itu kita siapkan 2.000 tiket,” katanya.
Dengan pembelian tiket yang sudah dibuka sejak jauh-jauh hari, PT Pelni berharap distribusi keberangkatan dapat lebih merata dan tidak terjadi penumpukan di satu hari tertentu. Berdasarkan trennya, ia memperkirakan lonjakan penumpang akan tetap terkendali. Saat ini, sudah ada sekitar 400 hingga 500 penumpang yang membeli tiket setiap harinya.
“Hal ini bisa saja naik lagi dan ada potensi memenuhi kuota yang 2.000 itu, kalau mendekati lebaran,” ucapnya.
Adapun rute dengan jumlah pembelian tiket terbanyak adalah tujuan Parepare dan Makassar. Ferdy menyebut, hal ini terjadi karena banyak perantau asal Sulawesi yang bekerja dan menetap di Tarakan. Selain mudik, kebijakan ini juga akan diterapkan saat arus balik lebaran nanti.
“Perkiraan kami, sekitar 150 hingga 200 penumpang berasal dari rute ini. Jadi tidak hanya saat keberangkatan, tetapi mekanisme yang sama juga diterapkan saat arus balik nanti. Itu akan diatur agar tetap lancar,” tuturnya.
PT Pelni juga telah melakukan ramp check pada armada yang akan digunakan. Ramp check adalah pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi kapal sebelum beroperasi, mencakup aspek teknis dan keselamatan.
Selain itu, armada juga telah dilengkapi dengan berbagai alat keselamatan seperti pelampung dan sekoci. Tahun ini, perusahaan juga menghadirkan alat keselamatan baru bernama MES (Marine Evacuation System).
“Jadi demi keselamatan penumpang, kami juga sudah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Jadi bukan hanya life jacket dan sekoci, tapi juga kami sudah punya MES yaitu alat yang lebih canggih. Fungsinya untuk evakuasi cepat dalam keadaan darurat,” tandasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Endah Agustina