benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Badan Pusat Statistik (BPS) Bulungan mencatat inflasi year on year (yoy) Tanjung Selor sebesar -1,52 persen pada Februari 2025 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,23.
Kepala BPS Bulungan, Yuda Agus Irianto, mengatakan harga beberapa komoditas pada Februari 2025 secara umum menunjukkan adanya penurunan.
Berdasarkan hasil pemantauan, terjadi inflasi yoy sebesar -1,52 persen atau mengalami penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,82 pada Februari 2024 menjadi 103,23 pada Februari 2025.
“Tingkat inflasi secara bulanan atau month to month (mtm) dan tingkat inflasi secara tahun kalender atau year to date (ytd) masing-masing sebesar -0,28 persen dan -1,85 persen,” ungkapnya, Kamis (6/5/2025).
Dikatakan Agus, sapaannya, inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,02 persen, makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,26 persen, kesehatan sebesar 1,24 persen, transportasi sebesar 0,79 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,71 persen serta pakaian dan alas kaki sebesar 0,39 persen.
“Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,1 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,44 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,34 persen dan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 11,54 persen,” jelas Agus.
Kemudian kelompok pengeluaran yang tidak mengalami kenaikan maupun penurunan indeks atau sebesar 0,00 persen adalah pendidikan.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yoy pada Februari, antara lain emas perhiasan, kopi bubuk, ikan bandeng, terong, sepeda motor, telur ayam ras, sigaret kretek mesin (SKM), labu, ikan tongkol, dan sigaret kretek tangan (SKT)
“Komoditas yang memberikan andil deflasi yoy, antara lain tarif listrik, bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, beras, cabai rawit, sabun cair, tomat, telepon seluler, kulkas dan sabun detergen bubuk,” terangnya.
Disebutkan, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi mtm pada Februari, antara lain ikan bandeng, tomat, emas perhiasan, daging ayam ras, sepeda motor, minyak goreng, sabun detergen bubuk, sabun mandi cair, daun singkong dan bensin.
“Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi mtm, antara lain tarif listrik, bawang merah, cabai rawit, beras, kulkas, bawang putih, bayam, kangkung, telepon seluler dan mesin cuci,” tuturnya.
Kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi yoy, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,64 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,26 persen, transportasi sebesar 0,11 persen, penyediaan makanan dan minuman sebesar 0,05 persen, kesehatan sebesar 0,03 persen dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen.
Kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi yoy, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,42 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,18 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya dan kelompok pendidikan memberikan andil sangat kecil atau sebesar 0,00 persen. (*)
Reporter: Ikke
Editor: Yogi Wibawa