benuanta.co.id, TARAKAN – Kepadatan arus lalu lintas di Bulan Ramadan meningkat signifikan. Terlebih jika memasuki waktu berbuka puasa.
Anang Zakaria, S.T., M.H., Kepala Seksi Lalu Lintas Dishub Tarakan, mengungkapkan bahwa kepadatan lalu lintas di bulan Ramadan sudah menjadi rutinitas tahunan yang bersifat insidental dan tidak memerlukan penanganan khusus.
“Pada tahun-tahun sebelumnya kami memang menempatkan petugas di lapangan, tetapi bukan untuk mengatur pedagang secara langsung. Kami lebih fokus pada pengaturan lalu lintas di persimpangan-persimpangan kota Tarakan, seperti di depan Ramayana, Jalan Cendrawasih, dan Markoni,” ujarnya, Rabu (5/3/2025).
Anang menjelaskan, saat ini perizinan dan pengelolaan parkir telah dialihkan kepada Perusahaan Umum Daerah (Perumda). Sementara untuk pelaku usaha UMUM berada dalam kewenangan Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (DKUKMP).
Diakuinya, Dishub Tarakan saat ini lebih fokus pada pengaturan kegiatan Safari Ramadan Wali Kota, yang berlangsung di beberapa masjid selama salat tarawih. Dengan keterbatasan jumlah petugas, Dishub berharap ada kolaborasi antara instansi terkait dalam menjaga kelancaran lalu lintas selama bulan suci Ramadan.
“Ketika masyarakat parkir untuk membeli takjil, pihak Perumda seharusnya aktif dalam pengaturan dan penataan kendaraan agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Imbauan kami kepada para pedagang, jangan terlalu banyak menggunakan ruang milik jalan. Ini agar kapasitas jalan tidak berkurang dan tidak menambah hambatan lalu lintas,” bebernya.
Namun, kepadatan yang terjadi di beberapa titik juga dikeluhkan oleh masyarakat. Seorang warga, Randi (35) mengatakan, arus lalu lintas di sekitar kawasan Ramayana dan Jalan Cendrawasih menjadi semrawut karena kendaraan yang parkir sembarangan.
“Motor dan mobil parkir di badan jalan, jadi kendaraan sulit lewat. Pernah waktu itu ada orang berkelahi gara-gara motornya disenggol karena jalanan terlalu padat,” singkatnya. (*)
Reporter : Nurul Auliyah
Editor: Endah Agustina