Jaga Kekuatan Jembatan, Satker PJN Wilayah 1 Ganti Baut Jembatan Sei Kayan

benuanta.co.id, BULUNGAN – Pasca ditabrak tongkang batubara BG. Lius Emas, puluhan baut yang patah dan hilang di Jembatan Sei Kayan Tanjung Selor-Tanjung Palas diganti. Penggantian baut itu dilakukan segera untuk menjaga kekuatan dan kelayakan jembatan dalam jangka panjang.

Pengerjaannya dilaksanakan oleh Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 1 Kalimantan Utara (Kaltara). Dimana teknisnya di sekitar pergantian baut dipasangi police line dan penutupan arus lalu lintas sementara.

“Tahap pertama kita tutup sementara kendaraan tidak boleh melintas sekitar 45 menit sampai 1 jam itu supaya saat pemasangan baut tidak terganggu,” ungkap PPK 1.1 Batas Bulungan-Tanjung Selor-Sp.3 Tanjung Palas-Sekatak Buji Satker PJN Wilayah 1 Kaltara, Abdul Gafur kepada benuanta.co.id, Selasa 4 Maret 2025.

Baca Juga :  Pembangunan Jalan Lingkar Krayan Tanpa DAU dan DAK

Ia menyebutkan baut jembatan yang patah dan hilang berjumlah 16 buah. Tahap pertama pengerjaan dilakukan pagi jelang siang sebanyak 10 baut. Sementara tahap kedua dilakukan pada sore hari sebanyak 6 baut.

“Kami lakukan pengaturan traffic, tapi tidak bisa lama karena akan terjadi antrean panjang kendaraan sehingga rawan. Maka sisanya kita pasang sore,” jelasnya.

Baca Juga :  Perusahaan Konstruksi di Kaltara Capai 1.114 Usaha

Gafur sapaannya menambahkan, langkah tercepat yang diambil dengan segera melakukan penggantian material yang terlepas pada rangka baja jembatan.

“Ini vital juga karena pemaku dari tiang, ini juga paling tidak bisa menahan beban sebelum ada hasil dari tim ahli jalan datang,” tuturnya.

Dengan insiden tongkang yang menabrak ke jembatan, kondisi Jembatan Sei Kayan sudah tidak terlalu aman. Dikarenakan akibat tabrakan tersebut sudah mengurangi momen dan ketahanan suatu benda.

“Misalnya tangan kita ada luka sedikit saja, itu sudah lemah. Maka sama dengan material di jembatan ini, hanya saja tingkat kerusakan pengamannya tidak signifikan artinya masih ada toleransi,” terangnya.

Baca Juga :  Kualitas Hidup di Kaltara Meningkat, Angka Kesakitan Menurun 8,95 Persen

Namun, berbicara terkait struktur pada jembatan rangka baja, Gafur mengatakan dengan adanya tabrakan itu sudah harus dilakukan penggantian dan perbaikan.

“Jadi yang terdampak adalah bagian struktur atas. Tapi dari kita setiap tahun itu selalu ada pemeliharaan rutin jembatan dan survei, maka dari situ kita bisa lihat kondisi yang mana kerusakan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Heri Muliadi

Editor: Endah Agustina

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *