benuanta.co.id, BULUNGAN – Dampak dari tabrakan tongkang batubara terhadap Jembatan Sei Kayan Tanjung Selor Tanjung Palas cukup serius. Jika tidak tertangani dengan baik maka bisa fatal, apalagi saat ini tidak dapat diakses dengan mudah. Untuk kendaraan 8 ton keatas tidak dapat melintasinya.
Oleh karena itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Achmad Jufrie dan Wakil Ketua DPRD Kaltara, Muhammad Nasir bersama Ketua Komisi III DPRD Kaltara, Jufrie Budiman dan anggota Komisi III diantaranya Mohammad Nafis dan Aluh Berlian turun ke lapangan melihat kondisi jembatan.
“Kami dari DPRD Kaltara melihat jembatan ini sangat vital bagi masyarakat Bulungan khususnya umumnya Kalimantan Utara,” ujar Ketua DPRD Provinsi Kaltara, Achmad Jufrie kepada benuanta.co.id, Selasa, 4 Maret 2025.
Dia mengatakan jika jembatan ini menjadi satu-satunya akses yang menghubungkan luar daerah seperti Kabupaten Tana Tidung, Malinau dan Nunukan saat masyarakat berada di Tanjung Selor.
Jika berada di Tanjung Palas maka biasa menjadi penghubung menuju ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) seperti Kabupaten Berau.
“Jembatan ini menghubungkan luar daerah sama didalam Kabupaten Bulungan ini. Makanya jembatan ini sangat vital sehingga jembatan harus kita jaga bersama,” ucap politisi Partai Gerindra ini.
“Jembatan Sei Kayan ini merupakan milik rakyat, makanya harus kita lindungi bersama-sama,” kata Achmad menambahkan.
Dirinya berharap pemerintah daerah segera memikirkan untuk jalan dan jembatan alternatifnya kedepan. Dia mencontohkan jembatan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang roboh beberapa tahun silam, karena tidak ada alternatif akhirnya masyarakat yang akan bepergian menggunakan perahu.
“Kalau satunya rusak maka bisa melalui yang satunya,” paparnya.
Pihaknya pun selalu mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara, jika itu menjadi kepentingan orang banyak.
“Makanya kita dukung pak Gubernur untuk membuat jembatan alternatif,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Ramli