benuanta.co.id, TARAKAN – Pemerintah Kota Tarakan terus berupaya meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal dengan menyesuaikan pendidikan dan keterampilan sesuai kebutuhan industri. Salah satu langkah yang diusulkan adalah pembukaan Program Studi (Prodi) Pulp dan Kertas di Universitas Borneo Tarakan (UBT).
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Tarakan, Agus Sutanto, mengatakan banyak tenaga kerja lokal sebenarnya mampu bersaing, asalkan memiliki keterampilan yang sesuai. Namun, keterbatasan program pendidikan tertentu masih menjadi kendala utama dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor industri.
“Saat ini, beberapa program pendidikan belum tersedia di lembaga pendidikan di Tarakan, seperti Teknik Kimia dan Teknik Industri. Sementara itu, untuk Teknik Elektro, UBT sudah menyediakannya,” ujar Agus, Senin (4/3/2025).
Menurutnya, salah satu perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dengan kompetensi khusus adalah PT Phoenix Resources International (PRI). Perusahaan ini membutuhkan pekerja dengan keahlian di bidang pulp dan kertas, namun tenaga kerja lokal yang memiliki keterampilan tersebut masih sangat terbatas.
Untuk mengatasi hal tersebut, Agus berupaya mencari solusi dengan menggandeng lembaga pendidikan Universitas Borneo Tarakan (UBT), agar dapat menyediakan program studi yang sesuai dengan kebutuhan industri di daerah.
“Kami selalu berkomunikasi dengan perusahaan untuk mengetahui keterampilan seperti apa yang dibutuhkan. Informasi tersebut kemudian kami sampaikan kepada pihak terkait agar dapat ditindaklanjuti,” jelasnya.
Agus menegaskan, Pemkot Tarakan mendorong pemerintah agar membuka prodi Pulp dan Kertas di UBT. Dengan adanya program studi ini, diharapkan tenaga kerja lokal dapat terserap di industri yang berkembang di Tarakan, khususnya di PT Phoenix Resources International (PRI) dan perusahaan lainnya.
“Kami mendorong pemerintah untuk membuka prodi Pulp dan Kertas di Universitas Borneo Tarakan agar ke depan kita bisa mengisi tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan,” tandasnya. (*)
Reporter: Charles
Editor: Endah Agustina