benuanta.co.id, TARAKAN – Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kota Tarakan terus meningkat dan kini dikaitkan dengan jumlah kendaraan bermotor yang semakin bertambah. Dinas Kesehatan Kota Tarakan, mencatat lonjakan penderita ISPA yang sebagian besar dipicu oleh polusi udara akibat debu dan emisi kendaraan.
Ketua Tim Kerja Pelayanan Kesehatan, Utami Cahyaningtyas, mengungkapkan, ISPA menjadi salah satu penyakit dengan kasus tertinggi di Tarakan. Hal ini dipicu karena kualitas udara kota yang cukup tercemar, akibat emisi gas dari banyaknya kendaraan di Tarakan.
“Banyak warga mengeluhkan batuk berkepanjangan dan pilek yang dipicu oleh debu di udara. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa semakin parah,” ujarnya pada Senin (3/3/2025).
Utami menjabarkan, data terbaru menunjukkan, kasus nasofaringitis akut atau radang tenggorokan dan hidung akut menempati peringkat kedua dengan 12.524 kasus, sementara bronkopneumonia tidak spesifik tercatat sebanyak 660 kasus.
“Kami mencatat peningkatan tajam kasus ISPA dari 518 kasus lama menjadi 12.006 kasus baru. Ini menunjukkan adanya faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Menanggapi kondisi ini, Utami mengungkapkan, Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk lebih sadar terhadap dampak polusi udara.
“Menggunakan masker saat di luar rumah, menjaga kebersihan lingkungan, serta mengurangi paparan langsung terhadap asap kendaraan adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan,” imbaunya.
Selain itu Utami berujar, Dinas Kesehatan juga berharap ada langkah konkret dari pemerintah dalam mengatasi pencemaran udara akibat pertumbuhan kendaraan.
“Penataan transportasi, pengendalian emisi kendaraan, serta penghijauan di perkotaan bisa menjadi solusi untuk menekan angka ISPA,” tukasnya.
Di sisi lain, pertumbuhan kendaraan di Tarakan terus meningkat, yang berkontribusi terhadap pencemaran udara. Kasi Pendataan dan Penetapan UPTD Bapenda Kaltara Wilayah Tarakan, Aris, mengungkapkan, jumlah kendaraan di kota ini telah mencapai 207.815 unit, dengan mayoritas terdiri dari 187.645 unit roda dua.
“Angka ini akan terus bertambah setiap bulannya, dan tentu saja berpengaruh terhadap kualitas udara,” katanya.
Aris menambahkan, sebaran kendaraan ini cukup merata di empat kecamatan, dengan Tarakan Barat memiliki jumlah kendaraan terbanyak, yakni 65.836 unit roda dua dan 7.897 unit roda empat. Sementara itu, Tarakan Tengah memiliki 62.353 unit roda dua dan 7.626 unit roda empat, disusul Tarakan Timur dan Tarakan Utara.
“Jumlah ini bisa dibilang mengalami pertumbuhan yang signifikan,” imbuhnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Nicky Saputra