benuanta.co.id, TARAKAN – Proses sterilisasi di Pelabuhan Tengkayu I Tarakan, terus menunjukkan hasil yang positif. Sterilisasi ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan optimalisasi infrastruktur transportasi. Alhasil, kondisi Pelabuhan Tengkayu I atau yang biasa dikenal SDF tampak lebih kondusif dan tertata rapi.
Diterangkan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelabuhan Tengkayu I, Muhammad Roswan, keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Tarakan, TNI/Polri, Forkopimda, serta para pelaku usaha lokal. Dengan adanya kerja sama yang baik, surat edaran dari Gubernur Kalimantan Utara dapat diterapkan secara maksimal. Langkah ini semakin penting menjelang perayaan Idul Fitri.
“Mengingat aktivitas pelabuhan ini sangat padat, karena Pelabuhan Tengkayu I melayani sembilan rute penyeberangan setiap harinya,” ungkapnya.
Roswan menambahkan, selain memperlancar arus kendaraan, sterilisasi juga memastikan area drop zone di pelabuhan bisa dimanfaatkan secara optimal. Hal ini berdampak langsung pada distribusi sembako serta kelancaran mobilitas masyarakat.
“Terutama saat libur lebaran yang biasanya menyebabkan lonjakan jumlah penumpang,” imbuhnya.
Meski demikian, Roswan mengakui, infrastruktur di pelabuhan masih bersifat sementara dan perlu ditingkatkan ke depannya. Saat ini, atap fasilitas masih menggunakan tenda pinjaman dari Dinas PUPR, yang dalam waktu dekat akan digantikan oleh tenda bantuan dari rumah sakit.
“Kami menyadari fasilitas saat ini masih belum ideal, tapi ini adalah langkah awal. Kami akan terus berupaya agar ke depannya ada pembangunan tempat transit yang lebih layak dan nyaman bagi masyarakat,” tegasnya.
Sejumlah warga yang sering menggunakan jasa pelabuhan merasakan dampak positif dari sterilisasi ini. Wawan, seorang penumpang yang rutin bepergian ke daerah seberang, mengaku kini lebih nyaman saat menunggu keberangkatan.
“Dulu macet parah, apalagi kalau sudah sore. Sekarang lebih lancar, jadi lebih enak dan tidak terburu-buru,” katanya.
Di sisi lain, Syarif seorang sopir angkutan yang kerap mengantar penumpang ke pelabuhan, turut menyampaikan komentarnta. Menurutnya, sterilisasi memang berhasil mengurai kemacetan, tetapi fasilitas parkir dan drop zone masih perlu diperbaiki.
“Kalau dulu semrawut sekali, sekarang sudah lebih rapi. Tapi buat kami para sopir, area untuk menurunkan penumpang sebaiknya dibuat lebih luas supaya tidak menghambat kendaraan lain,” tandasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Nicky Saputra