Luas Panen Padi di Kaltara Meningkat 27,42 Persen

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Berdasarkan hasil Survei Kerangka Survei Area (KSA) realisasi luas panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2024 mencapai sekitar 8.282 hektare. Kondisi ini mengalami peningkatan sebesar 1.782 hektare atau 27,42 persen dibandingkan 2023 yang sebesar 6.500 hektare.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara Mas’ud Rifa’i mengatakan, puncak panen padi pada 2024 mengalami pergeseran ke Bulan Januari, dari sebelumnya terjadi pada Februari 2023. Luas panen padi pada Januari 2024 adalah sebesar 2.313 hektare, sedangkan pada Februari 2023 luas panen padi mencapai 1.833 hektare. Sementara itu, luas panen padi pada Januari 2025 mencapai 1.511 hektare, dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2025 diperkirakan seluas 3.289 hektare.

“Dengan demikian, total luas panen padi pada Subround Januari−April 2025 diperkirakan mencapai4.799 hektare, atau mengalami penurunan sekitar 294 hektare (5,77 persen) dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari−April 2024 yang sebesar 5.093 hektare,” jelasnya Senin (3/3/2025).

Baca Juga :  Telkomsel Siaga 2025 Regional Kalimantan Hadirkan Konektivitas Andal dan Layanan Unggulan, dan Dampak Sosial Berkelanjutan

Sedangkan produksi padi di Provinsi Kalimantan Utara sepanjang Januari hingga Desember 2024 mencapai sekitar 30.080 ton Gabah Kering Giling (GKG), atau mengalami peningkatan sebanyak 6.478 ton GKG (27,45 persen) dibandingkan 2023 yang sebesar 23.602 ton GKG. Produksi padi tertinggi pada 2024 terjadi pada Bulan Januari, yaitu sebesar 8.267 ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada Bulan April, yaitu sekitar 406 ton GKG.

Jika perkembangan produksi padi selama tahun 2024 dilihat menurut Subround, terjadi peningkatan produksi padi pada Subround Januari−April 2024 dan September−Desember 2024, yaitu masing-masing sebesar 2.680 ton GKG (16,84 persen) dan 3.804 ton GKG (112,05 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2023.

“Peningkatan produksi padi tersebut disebabkan karena adanya peningkatan produktivitas padi pada Subround September−Desember 2024, serta peningkatan luas panen padi pada Subround Januari−April 2024 dan September−Desember 2024, masing-masing sebesar 717 hektare (16,37 persen) dan 918 hektare (95,13 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2023,” jelasnya.

Baca Juga :  BPJAMSOSTEK Tarakan Gelar Employee Volunteering, Berbagi Takjil di Bulan Ramadan

Di sisi lain, penurunan produksi padi hanya terjadi pada Subround Mei−Agustus 2024, yaitu sekitar 6 ton GKG (0,15 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2023 Pada Januari 2025, produksi padi diperkirakan sebesar 5.534 ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2025 mencapai 11.802 ton GKG.

“Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Subround Januari−April 2025 diperkirakan mencapai 17.336 ton GKG, atau mengalami penurunan sekitar 1.263 ton GKG (6,79 persen) dibandingkan 2024 yang sebesar 18.599 ton GKG,” ungkapnya.

Penurunan produksi padi pada 2024 terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Tana Tidung dan Kota Tarakan. Di sisi lain, terdapat beberapa kabupaten/kota yang mengalami kenaikan produksi padi, misalnya Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulungan, dan Kabupaten Malinau.Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2024 adalah KabupatenNunukan, Kabupaten Bulungan, dan Kabupaten Malinau. Sementara itu, dua kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Kabupaten Tana Tidung dan Kota Tarakan.

Baca Juga :  BPS Mencatat 70 Perusahaan Bergerak di Sektor Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Wilayah Kaltara

Berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2025, beberapa kabupaten/kota dengan potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari hingga April 2025 adalah Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Nunukan. Sementara itu, dua kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama yaitu Kabupaten Tana Tidung dan Kota Tarakan.

Potensi penurunan produksi padi yang cukup besar pada Subround Januari–April 2025 dibandingkan Subround yang sama pada 2024 terjadi di Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan. Sementara itu, potensi kenaikan produksi padi pada Subround Januari–April 2025 yang cukup besar terjadi di Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung. (*)

Reporter: Ikke

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *