benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Urusan Logistik (Bulog) Tarakan akan menyerap hasil panen petani lokal dari Tarakan dan Nunukan untuk dijadikan cadangan pangan pemerintah. Bulog Tarakan sendiri telah mendapatkan arahan tersebut mulai bulan Februari 2025 lalu.
Kepala Bulog Tarakan, Sri Budi Prasetyo menuturkan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan petani yang ada di Kota Tarakan.
“Karena memang lahan pertanian di Tarakan sedikit, kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian di Tarakan ini hanya mencukupi kebutuhan petaninya tidak di jual ke tempat lain. Kemarin kita sempat ke sawah untuk menawarkan tapi jawabannya kami tidak menjual karena untuk konsumsi pribadi,” ujar Budi, Senin (3/3/2025).
Ia mengungkapkan pegadaan beras yang akan diserap merupakan gabah yang akan di beli dengan harga Rp 6.500. Setelah penyerapan Bulog akan melakukan pengolahan hingga menjadi beras jadi dan akan disimpan sebagai cadangan pangan pemerintah. Harga gabah Rp 6.500 kami beli di petani. Kami yang melakukan pengolahan sampai jadi beras. Kami siap aja tetapi petaninya nggak mau,” terangnya.
Selain di Tarakan, Bulog juga melakukan penyerapan hasil sawah petani di Sebatik, Nunukan. Hasil produksi padi di Sebatik dinilai memiliki potensi yang besar, bahkan ia ingin melakukan kerjasama dengan 5 pemilik lumbung dan akan melakukan panen di pertengahan bulan Maret mendatang.
“Potensi hasilnya dalam satu tahun produksinya sampai 1.000 ton. Kalau untuk mencukupi kebutuhan Tarakan dan Nunukan belum mencukupi,” ungkapnya.
“Selain itu kami memiliki penugasan lain yaitu jagung pipil. Jadi jagung pipil dari pertani kita beli dengan harga Rp 5.500, selanjutnya kita taruh di gudang untuk kita jadikan stok,” tutupnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Nicky Saputra