Tradisi Ramadan Turun Temurun, Warga Sembakung Nyalakan Obor di Kuburan

benuanta.co.id, NUNUKAN – Menyambut bulan suci Ramadan, sebagian masyarakat di Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan melaksanakan tradisi menyalakan obor di area pemakaman.

Tradisi ini telah berlangsung turun-temurun sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan pengingat akan kehidupan setelah mati.

Samsul Hadi, salah satu warga Sembakung menjelaskan, menyalakan obor di kuburan selama bulan Ramadan merupakan warisan budaya dari nenek moyang mereka.

“Ini adalah bentuk doa bagi ahli kubur sekaligus pengingat bagi kita yang masih hidup agar selalu mengingat kematian dan meningkatkan ibadah,” kata Samsul Hadi, kepada benuanta.co.id, Ahad (2/3/2025).

Obor-obor yang dinyalakan di pemakaman menciptakan suasana khidmat di malam hari, terutama menjelang berbuka puasa dan setelah salat tarawih.

Warga percaya bahwa tradisi ini membawa keberkahan dan mempererat hubungan antara mereka yang masih hidup dengan para leluhur yang telah berpulang.

Meski di beberapa daerah tradisi ini mulai ditinggalkan, masyarakat Sembakung tetap mempertahankannya sebagai bagian dari identitas budaya mereka.

“Kami ingin menjaga warisan ini agar tidak hilang. Ramadan bukan hanya tentang puasa, tapi juga tentang mendoakan mereka yang telah mendahului kita,” jelasnya.

Dengan dimulainya Ramadan, warga Sembakung berharap tradisi ini terus lestari dan semakin memperdalam makna spiritual dalam menjalani bulan penuh berkah ini. (*)

Reporter: Darmawan

Editor: Endah Agustina 

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *