benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Satu-satunya akses penghubung darat masyarakat di wilayah Tanjung Palas ke Tanjung Selor melalui jembatan penyebrangan yang ditabrak ponton pada Sabtu (1/3). Jembatan Sei Kayan ini mengalami keretakan hingga sejumlah baut penguat tiangnya lepas.
Pasca kejadian, masyarakat yang hendak ke Tanjung Selor jalur darat mesti menggunakan jalur sungai. Sejak dahulu, tambangan menjadi primadona masyarakat melakukan penyebrangan karena alat transportasi menggunakan perahu kayu dengan mesin penggerak 15 PK ini bisa mengangkut manusia dan kendaraan motor.
Namun, sejak akses penyebrangan dari Tanjung Palas ke Tanjung Selor bisa dilalui lebih dekat melalui bulu perindu, masyarakat beramai-ramai melewati jalur darat. Nah, kini jembatan penghubung rusak, masyarakat kembali ke tambangan.
“Memang ada beberapa pengendara yang melintas tapi kita sempat dihimbau untuk tidak melintas melewati jembatan. Tentu hal ini cukup merugikan kita sebagai masyarakat,” ungkap Yuni, warga Tanjung Palas Utara, pada Ahad, 2 Maret 2025.
Puluhan masyarakat dari Tanjung Palas harus rela berdesak-desakan dan mengantre panjang untuk bisa menyeberang dengan menggunakan perahu tambangan.
“Mau lewat jembatan juga takut, apalagi sempat ada himbauannya dan video retakan jembatan. Jadi kita tidak ada pilihan lain selain menggunakan perahu tambangan,” jelasnya.
Masyarakat lainnya Arif juga mengungkapkan hal yang sama. Ia mengatakan ditabraknya Jembatan Penghubung Tanjung Selor-Tanjung Palas, sangatlah merugikan masyarakat.
Selain karena takut melintasi jembatan penghubung, ditabraknya jembatan penghubung juga sangat menghambat aktivitas masyarakat.
“Mau tidak mau kita harus mengantre panjang untuk menyeberang dengan menggunakan Perahu Tambangan dan perahu juga sangat terbatas kapasitas pengangkutnya,” lanjutnya lagi.
“Tentu kita berharap agar jembatan penghubung bisa segera diperbaiki agar masyarakat juga merasa aman ketika melintasi jembatan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Osarade
Editor: Ramli