benuanta.co.id, TARAKAN – Pedagang kaki lima (PK5) yang sebelumnya berjualan di area kedatangan dan keberangkatan di Pelabuhan Tengkayu 1 akhirnya berhasil dipindahkan ke koridor pejalan kaki. Diketahui, Satpol PP Kaltara mengeksekusi pemindahan PK5 ke area koridor sempat mendapat penolakan dan berujung ricuh pada Jumat, 28 Februari 2025.
Pantauan benuanta.co.id di lapangan, beberapa pedagang masih belum membuka lapaknya, namun sebagian besar telah menempati lokasi baru yang telah disediakan.
Satgas Satpol PP Kaltara, Ali Rahman mengatakan, pemindahan ini tidak berjalan tanpa kendala.
“Kemarin sempat terjadi adu mulut antara petugas dan para pedagang. Namun, setelah diberikan pemahaman, mereka akhirnya bersedia pindah,” ujarnya, Sabtu (1/3/2025).
Salah satu pedagang, Ani, mengungkapkan kekhawatirannya terkait lokasi baru tersebut. Ia mengatakan tempat yang disediakan masih sepi dan belum banyak calon pembeli yang datang.
“Kami khawatir pendapatan akan menurun karena belum banyak orang yang tahu lokasi baru ini,” katanya.
Di sisi lain, calon penumpang memberikan tanggapan positif terhadap penertiban ini. Riska, salah satu calon penumpang mengungkapkan, pemindahan PK5 membuat area keberangkatan lebih tertata dan nyaman.
“Menurut saya, penertiban ini bagus karena sekarang area keberangkatan lebih luas dan tidak berdesakan,” tuturnya.
Seorang calon penumpang lainnya juga menilai bahwa kebijakan ini membawa dampak positif. Ia mengatakan bahwa area ruang tunggu kini lebih bersih dan rapi dibandingkan sebelumnya.
“Dulu banyak pedagang berjualan di sembarang tempat, sekarang suasananya lebih nyaman,” sebutnya.
Pihak berwenang berharap para pedagang dapat menyesuaikan diri dengan lokasi baru mereka. Selain itu, sosialisasi mengenai lokasi baru PKL juga akan dilakukan agar penumpang mengetahui lokasi perbelanjaan di Pelabuhan Tengkayu I.
Penertiban ini diharapkan tidak hanya menciptakan kenyamanan bagi penumpang, tetapi juga tetap memberikan kesempatan bagi para pedagang untuk berjualan dengan lebih tertib dan terorganisir. (*)
Reporter: Nurul Auliyah
Editor: Endah Agustina