benuanta.co.id, TARAKAN – Pemerintah Kota Tarakan telah menyalurkan bantuan dari korban kebakaran yang melanda bangunan di Gang Kuyung, RT 031, Kelurahan Sebengkok, pada Selasa, 25 Februari 2025 lalu.
Dari insiden itu tercatat total kerugian sebesar Rp 300 juta, satu orang mengalami luka ringan dan tiga ekor kucing peliharaan ikut terbakar.
Kepala Bidang Sosial DSPM Tarakan, Jamaluddin menerangkan, pihaknya telah memberikan perhatian pada para korban yang kehilangan tempat tinggal dan barang-barang mereka.
“Kami langsung berkoordinasi dengan Ketua RT dan pihak terkait untuk mendata jumlah korban serta kerugian yang dialami. Setelah itu, kami menyalurkan bantuan darurat, termasuk makanan siap saji, air bersih, pakaian, serta perlengkapan tidur seperti selimut dan tikar,” bebernya, Jumat (28/2/2025).
Selain bantuan kebutuhan dasar, Dinas Sosial juga menyiapkan tempat penampungan sementara bagi para korban yang kehilangan rumah.
Beberapa korban memilih mengungsi ke rumah kerabat terdekat, sementara yang lainnya diberikan opsi untuk tinggal sementara di fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah setempat.
“Kami memahami dalam situasi seperti ini, para korban sangat membutuhkan tempat berlindung. Oleh karena itu, kami sudah menyiapkan tempat pengungsian dengan fasilitas yang memadai,” tambahnya.
Tak hanya itu, Jamaluddin membeberkan, tim dari Dinas Sosial juga bekerja sama dengan tenaga kesehatan dari Puskesmas Sebengkok untuk memastikan kondisi fisik dan mental para korban.
Seorang korban yang mengalami luka ringan akibat kebakaran segera mendapat perawatan medis, sementara trauma healing juga mulai diberikan kepada para korban, terutama anak-anak yang terdampak oleh insiden ini.
“Kami sudah menerjunkan tim psikososial untuk memberikan pendampingan kepada korban, terutama anak-anak yang mungkin mengalami trauma akibat kebakaran ini. Kami ingin memastikan mereka mendapatkan dukungan emosional yang dibutuhkan agar bisa pulih dari pengalaman buruk ini,” terang Jamal.
Selain bantuan jangka pendek, Dinas Sosial juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan adanya bantuan jangka panjang bagi para korban.
Jamaluddin menambahkan, ini juga termasuk kemungkinan pemberian bantuan untuk renovasi atau pembangunan kembali rumah yang terbakar.
“Saat ini kami masih dalam tahap pengkajian. Kami akan melihat apakah ada skema bantuan yang bisa diberikan untuk membantu para korban membangun kembali tempat tinggal mereka,” tuturnya.
Terpisah, Kabid PMK Tarakan Marthen Rombe menerangkan, setelah api berhasil dipadamkan, tim pemadam kebakaran bekerja sama dengan kepolisian dan instansi terkait untuk melakukan langkah-langkah tindak lanjut, termasuk investigasi penyebab kebakaran.
Berdasarkan hasil investigasi awal, kebakaran diduga terjadi akibat korsleting listrik.
“Kami mengamankan lokasi dengan police line dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi untuk memastikan penyebab kebakaran ini,” jelasnya.
Menurut keterangan saksi, kebakaran diduga bermula dari korsleting listrik di salah satu rumah yang terbakar. Api dengan cepat membesar karena rumah terbuat dari bahan mudah terbakar.
Salwa, salah satu saksi yang juga merupakan anak dari pemilik rumah, menceritakan detik-detik ia mengetahui kebakaran tersebut. Saat kejadian, ia sedang menjalani praktik kerja lapangan (PKL) di Kantor Pemadam Kebakaran Kampung Satu.
“Saya lagi PKL, tiba-tiba ibu menelepon dan bilang, ‘Rumah ibu terbakar habis!’ Saya langsung panik dan buru-buru pulang naik motor,” ujarnya.
Sesampainya di lokasi, Salwa mendapati rumahnya sudah dalam kondisi terbakar hebat. Ia hanya bisa menyaksikan api melahap bangunan tanpa sempat menyelamatkan barang-barang berharga.
Saksi lain, Rizky Ramadhansyah, yang juga penghuni rumah, mengatakan ia sempat keluar sebentar untuk membayar listrik sebelum kebakaran terjadi.
“Saya pesan ke paman saya, Pak Ridwan, untuk memastikan pintu terkunci sebelum keluar. Tapi mungkin beliau kurang dengar,” katanya.
Beberapa menit kemudian, ia menerima kabar rumahnya sudah terbakar.
Sementara itu, Fitriansyah, kakak kandung Rizky, mengaku mendapat informasi tentang kebakaran dari adiknya saat sedang di perjalanan.
“Saya lagi di jalan, tiba-tiba adik saya telepon bilang rumah kita terbakar. Saya langsung putar balik, sampai di lokasi api sudah besar,” singkatnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Endah Agustina