benuanta.co.id, BULUNGAN – Retribusi masuk kendaraan di Pasar Induk Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan terbilang cukup besar. Setiap harinya para petugas retribusi bisa mengumpulkan Rp 1 juta bahkan lebih pada satu pintu masuk.
Diketahui, pasar terbesar yang ada di Tanjung Selor ini memiliki empat pintu masuk, yakni dua pintu depan dan dua pintu belakang.
Untuk biaya masuk setiap kendaraan sebesar Rp 2.000 bagi kendaraan roda dua, sedangkan untuk roda empat dibanderol Rp 4.000 per kendaraan.
“Kita tidak bisa pastikan berapa setiap harinya, karena tidak pasti. Mungkin sekitar Rp 1 juta untuk hari biasa,”ucap petugas retribusi Amiruddin Sabtu, (1/3/2025).
Adapun jumlah yang diterima akan semakin meningkat saat weekend atau pada Sabtu dan Minggu. Begitu juga saat menjelang perayaan hari besar keagamaan nasional (HBKN).
“Biasanya rame itu pas hari Sabtu dan Minggu atau saat hari Raya Idul Fitri/Adha dan Natal Tahun baru itu rame sekali,” terangnya.
Untuk hasil penarikan retribusi biaya masuk kendaraan kedalam Pasar Induk Tanjung Selor, dikatakan Amir sapaannya, setiap harinya diserahkan kepada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bulungan dan dicatat sebagai pendapatan.
“Setiap sore kita serahkan hasilnya kesana (DKUKMPP) juga,” sebutnya.
Meski sejauh ini kendala yang dihadapi yakni masih banyaknya kendaraan roda empat yang justru tidak mau membayar saat memasuki kawasan pasar induk Tanjung Selor. Terutama mobil dinas plat merah.
“Ada saja yang tidak mau bayar parkir saat masuk, kebanyakan mobil-mobil yang berplat merah justru tidak mau membayar. Daripada ribut kami biarkan saja, mereka tahu aturan,”pungkasnya. (*)
Reporter: Ikke
Editor: Endah Agustina