benuanta.co.id, TARAKAN – Kepadatan lalu lintas di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Karang Anyar hingga kini belum mampu terselesaikan.
Terpantau, kepadatan lalu lintas cenderung terjadi di pertigaan Jalan Jenderal Sudirman. menuju Jalan Slamet Riyadi.
Baik warga dan pengendara yang melintas mengeluhkan kepadatan yang sering terjadi di ruas jalan tersebut.
Salah satu warga, Watri (45) mengatakan, kepadatan semakin parah apa lagi bulan Ramadan. Ia menilai kepadatan ini berdampak pada aktivitas sehari-hari, termasuk keterlambatan ke tempat kerja dan sekolah.
“Kalau pagi dan sore, kendaraan padat sekali. Kami sering terlambat karena harus melewati jalan ini setiap hari,” ungkapnya.
Untuk mengatasi masalah ini, ia berharap pemerintah kota bisa segera mengambil langkah konkret.
“Mungkin bisa ada rekayasa lalu lintas atau penambahan petugas di jam-jam sibuk,” harapnya.
Menanggapi keluhan masyarakat, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tarakan menyatakan bahwa pengaturan lalu lintas di area tersebut bukan sepenuhnya menjadi kewenangan mereka.
“Kami hanya bisa turun tangan jika ada permintaan resmi dari pihak terkait, dalam hal ini Kelurahan Karang Anyar,” ujar Anang Zakaria, S.T., M.H., Kepala Seksi Lalu Lintas Dishub Tarakan saat ditemui, Jumat (28/2/2025).
Dishub menyatakan siap bekerja sama dengan pihak kelurahan dan kepolisian jika ada instruksi lebih lanjut.
“Kami terbuka untuk diskusi dan mencari solusi terbaik. Yang penting, semua pihak bisa bersinergi agar lalu lintas lebih lancar,” tuturnya.
Menurutnya, pengaturan lalu lintas di jalan tersebut lebih banyak melibatkan pihak kepolisian.
“Jalan Jenderal Sudirman merupakan jalan utama yang pengelolaannya juga melibatkan pihak kepolisian lalu lintas. Kami siap membantu jika ada koordinasi lebih lanjut dari instansi terkait,” bebernya.
Hingga saat ini, belum ada keputusan resmi terkait langkah penanganan kepadatan di Jalan Jenderal Sudirman. Warga berharap ada solusi segera agar aktivitas mereka tidak terus-menerus terganggu oleh kepadatan lalu lintas yang berkepanjangan. (*)
Reporter: Nurul Auliyah
Editor: Endah Agustina
