Pentingnya Edukasi Cegah Kenakalan Remaja

benuanta.co.id, NUNUKAN – Kenakalan remaja di wilayah perbatasan menjadi perhatian serius bagi pihak sekolah, terutama di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Nunukan. Untuk mengatasi hal tersebut, pihak sekolah melaksanakan program edukasi yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai positif kepada para siswa.

Program ini diharapkan dapat mencegah terjadinya perilaku negatif seperti merokok, penggunaan obat-obatan terlarang, serta tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Bagian Kesiswaan SMP Negeri 2 Nunukan, Inpun Nukita Sari menjelaskan dalam menghadapi tantangan ini, guru-guru di sekolah tidak hanya berfokus pada pengajaran mata pelajaran saja. Tetapi juga memberikan pendidikan karakter melalui pembekalan pengetahuan agama. Dengan mengintegrasikan pendidikan agama dalam kegiatan pembelajaran, para siswa diharapkan dapat memahami pentingnya menjauhi perbuatan yang merusak moral dan kesehatan.

Baca Juga :  Asyik! Kabar Baik bagi Calon Guru, UBT Resmi Perbaharui SK Program Studi PPG

Pendidikan karakter dan agama ini bukan hanya sebagai pengingat, tetapi juga sebagai fondasi untuk membentuk sikap dan perilaku yang baik bagi para siswa. Menurut Inpun Nukita Sari, hal ini sangat penting karena lingkungan di sekitar mereka, terutama di wilayah perbatasan, sering kali menghadirkan godaan yang dapat mengarah pada kenakalan remaja.

“Oleh karena itu, dengan adanya pembekalan ini, siswa diharapkan dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan dan menghadapi berbagai situasi yang ada,” kata Inpun Nukita Sari, Rabu (26/2/2025).

Tidak hanya pihak sekolah yang memiliki peran dalam pembentukan karakter siswa, tetapi orang tua juga sangat berperan penting dalam mendidik anak-anak mereka. Kepala Sekolah mengingatkan bahwa pendidikan di sekolah tidak bisa berjalan dengan optimal tanpa adanya dukungan dari orang tua.

Baca Juga :  Asyik! Kabar Baik bagi Calon Guru, UBT Resmi Perbaharui SK Program Studi PPG

Ia juga menjelaskan bahwa berbeda dengan kondisi di rumah, di mana orang tua bisa mendampingi anak-anak mereka selama 24 jam, di sekolah siswa lebih banyak menghabiskan waktunya dengan guru dan teman-temannya.

“Kami, pihak sekolah mengimbau agar orang tua lebih aktif memperhatikan perkembangan anak mereka, baik dalam hal pendidikan maupun dalam pembentukan karakter yang baik,” jelasnya.

Pihak sekolah juga mengajak orang tua untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran di luar jam sekolah. Misalnya, dengan memantau perilaku anak-anak mereka, memberikan nasehat, serta mengarahkan anak untuk lebih fokus pada kegiatan positif. Dengan adanya kerjasama yang baik antara orang tua dan pihak sekolah, diharapkan kenakalan remaja dapat diminimalisir dan para siswa bisa tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Baca Juga :  Asyik! Kabar Baik bagi Calon Guru, UBT Resmi Perbaharui SK Program Studi PPG

Saat ini, SMPN 2 Nunukan memiliki sekitar 700 siswa. Jumlah ini merupakan tantangan tersendiri bagi pihak sekolah dalam memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan perhatian yang memadai. Oleh karena itu, kerjasama yang solid antara sekolah, siswa, dan orang tua sangat dibutuhkan dalam mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak di wilayah perbatasan. (*)

Reporter: Darmawan

Editor: Nicky Saputra 

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *