RSUD dr. H. Jusuf SK Siap Kembali Layani Kemoterapi Pasien BPJS Kesehatan

benuanta.co.id, TARAKAN – Pasien kanker di Tarakan yang selama ini harus menjalani kemoterapi di luar daerah karena layanan BPJS Kesehatan di RSUD dr. H. Jusuf SK Tarakan terhenti, kini bisa bernapas lega. Rumah sakit tersebut menargetkan kembali melayani kemoterapi bagi peserta BPJS Kesehatan pada Maret 2025.

Kepala Cabang BPJS Kesehatan Tarakan, Yusef Eka Darmawan, menjabarankan, sebelumnya BPJS Kesehatan menghentikan kerja sama layanan kemoterapi di RSUD dr. H. Jusuf SK akibat belum terpenuhinya syarat administrasi.

“Salah satu persyaratan utama yang belum dipenuhi adalah keberadaan dokter onkologi bedah yang bekerja penuh waktu di rumah sakit,” ujar Yusuf, Selasa (25/2/2025).

Yusuf menjelaskan, layanan kemoterapi tetap dijamin bagi peserta BPJS Kesehatan, tetapi hanya di rumah sakit yang memenuhi kriteria kredensialing yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Baca Juga :  Tenaga Pendidik Harapkan Program Insentif Guru Tidak Dihapus

“RSUD dr. H. Jusuf SK sedang dalam proses pemenuhan syarat tersebut. Kami menunggu kepastian dari pihak rumah sakit, apakah mereka mampu memenuhi kriteria yang diminta. Jika tidak, maka kami akan melakukan eskalasi agar pasien BPJS tetap bisa mendapatkan layanan kemoterapi di tempat tersebut,” ujarnya pada 2024 lalu.

Seiring dengan proses tersebut, RSUD dr. H. Jusuf SK memastikan layanan kemoterapi akan kembali berjalan dalam waktu dekat. Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr. H. Jusuf SK, dr. Ronald Jan Palenteng, SpAn, menyatakan, rencana mulai Maret 2025, pihak rumah sakit sudah memiliki dokter bedah onkologi yang akan bertugas di Tarakan.

“Kami sudah berusaha agar layanan kemoterapi bisa kembali berjalan. Pada Maret nanti, sudah ada dokter bedah onkologi yang akan bertugas di sini. Kami juga terus melengkapi persyaratan administrasi agar layanan ini bisa kembali melayani pasien BPJS Kesehatan,” jelasnya Ronald.

Baca Juga :  Polda Kaltara Pastikan Kondisi Kamtibmas Arus Balik Lebaran Aman

Ronald menambahkan, pihak rumah sakit juga telah mengirimkan dokter mereka untuk menempuh pendidikan bedah onkologi di Jakarta sebagai langkah jangka panjang dalam memenuhi kebutuhan tenaga medis spesialis. Sementara menunggu dokter tersebut menyelesaikan pendidikannya, seorang dokter onkologi akan ditempatkan di Tarakan agar layanan bisa segera berjalan.

“Syaratnya, dokter tersebut harus memberikan pelayanan dari Senin sampai Jumat secara penuh waktu. Hal ini menjadi salah satu kriteria utama agar kerja sama dengan BPJS Kesehatan bisa kembali berjalan,” katanya.

Di lain sisi, hal ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat Tarakan. Veriansyah, seorang warga mengungkapkan, hal ini bagus agar pasien kanker yang memerlukan kemoterapi tidak perlu harus dirujuk lagi ke luar daerah, seperti Balikpapan atau Makassar.

Baca Juga :  Dorong Pemerintah Beri Perhatian Khusus Pemuda, Rahmawati: Banyak Bakat Kreativitas Budaya

“Kondisi ini tentu menjadi beban bagi pasien dan keluarga, baik dari segi biaya perjalanan maupun waktu yang harus mereka luangkan untuk mendapatkan pengobatan,” ungkapnya.

Aini, seorang warga Tarakan yang keluarganya sedang menjalani pengobatan kanker, mengaku kesulitan akibat penghentian layanan kemoterapi di RSUD dr. H. Jusuf SK. Ia berkata, harus mengurus keluarganya ke Balikpapan untuk kemoterapi, itu memakan biaya perjalanan sangat besar, belum lagi kalau harus menginap.

“Jangan sampai nanti ada alasan baru yang membuat layanan ini tertunda lagi. Pasien kanker butuh kepastian, jangan dipersulit,” tandasnya. (*)

Reporter: Eko Saputra

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *