TKBM Angkat Bicara soal Sistem Drop Zone di SDF

benuanta.co.id, TARAKAN – Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan (TKBM) Tengkayu Jaya Bersama (TJB) menyebut sisitem drop zone di Pelabuhan Tengkayu I SDF Tarakan (SDF) memberikan pengaruh ke tenaga kerja yang ada di pelabuhan.

Penerapan sistem drop zone yang diberlakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kalimantan Utara (Kaltara) ini surat edaran (SE) Gubernur Kaltara No. 500.11.1/0507/DISHUB/GUB tentang Sterilisasi Pelabuhan Tengkayu I Tarakan.

Adanya sistem drop zone ini mengundang banyak spekulasi dari masyarakat termasuk tenaga kerja yang ada di pelabuhan. Salah satunya adalah buruh bongkar muat pelabuhan SDF Tarakan.

Baca Juga :  Aktif Berkontribusi Turunkan Angka Stunting, PRI Raih Penghargaan

Koordinator TKBM TJB, Ramli menuturkan pihaknya mendukung salah satu program pemerintah Kaltara ini meskipun sistem drop zone memiliki pengaruh untuk buruh TKBM.

“Kita ini mendukung program pemerintah namun dalam artian apa yang terbaik untuk pelabuhan pasti kita dukung. Kalau terpengaruh pasti berpengaruh positif dan negatif,” ujarnya, Kamis (20/2/2025).

Menurutnya ada sisi postif dari penerapan sistem drop zone. Di mana sistem ini membuat kondisi pelabuhan di area dermaga lebih tertib dan lebih disiplin. Drop zone dapat mengurangi macet sehingga memudahkan pengantaran barang masuk ke pelabuhan.

Baca Juga :  Geger! Penemuan Mayat Sudah Menghitam Dalam Rumah di Kampung Bugis

Dari sisi negatifnya sendiri, jarak tempuh pekerja yang sebelumnya mengantar barang dari mobil langsung turun ke speed boat saat ini harus melalui drop zone. Kendati demikian, untuk memudahkan masyarakat pihaknya menyiapkan transportasi kendaraan pick up untuk mengangkut barang.

“Dari sisi pendapatan hampir sama, yang tadinya jarak tempuh untuk angkat barang dekat mungkin masyarakat mengasihnya lebih sedikit tetapi dengan jarak tempuh agak jauh masyarakat juga punya pertimbangan dan berfikir,” pungkasnya. (*)

Baca Juga :  Tumpukan Sampah di Pesisir Amal Tak Ada Obat

Reporter: Sunny Celine

Editor: Nicky Saputra 

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 komentar

  1. Perlu di evaluasi lagi mengenai penerapan sistem dropzone ini , sejak diberlakukannya strelisasi pelabuhan tengkayu justru lebih banyak dampak negatif yang timbul dibandingkan dampak positifnya ,
    1. Fasilitas yang tidak memadai misal : bus yang sediakan untuk dropzone hanya 1 , dari loket 1 . Sehingga penumpang harus menunggu bus nya selesai ngedrop penumpang kembali ,
    Dari segi efisiensi waktu penumpang bisa terlambat berangkat karena harus menunggu beberapa waktu menunggu datang bus
    2. Kesulitan penumpang yang membawa barang bawaan dan anak . ( dengan ada nya buruh memang cukup membantu hanya saja tarif yang dimintai oleh buruh terkadang tidak bisa terpenuhi oleh penumpang ( jasa buruh yg dimintai tidak masuk akal )
    3. Tidak ada tempat tempat berlindung / atap di dropzone sehingga saat hujan penumpang basah .

    yang membuat macet sebenarnya kendaraan yang parkir dipinggir jalan , dan tidak tegasnya petugas penjaga di portal .