benuanta.co.id, TARAKAN – Kepadatan yang terjadi di kawasan Selumit Pantai belakang kantor BRI semakin menjadi perhatian masyarakat. Jalan yang merupakan akses utama bagi warga setempat kerap mengalami peningkatan volume kendaraan, terutama pada jam-jam tertentu. Bertambahnya jumlah penduduk serta meningkatnya aktivitas di kawasan tersebut menjadi faktor utama penyebab kepadatan.
Menurut Kepala Seksi Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tarakan, Muh. Anang Zakaria, S.T., M.H., kepadatan lalu lintas di Selumit Pantai lebih disebabkan oleh pertumbuhan pemukiman dan peningkatan pusat-pusat kegiatan di daerah tersebut.
“Kepadatan terjadi karena jumlah penduduk bertambah, otomatis kendaraan juga bertambah. Selain itu, banyak warga yang berjualan atau membuka usaha di area yang seharusnya untuk jalan dan parkir,” ucapnya (19/2/25).
Fenomena ini semakin diperparah dengan kebiasaan warga yang memanfaatkan badan jalan untuk berbagai aktivitas. Sejumlah rumah yang seharusnya memiliki lahan parkir di depannya, justru mengalihfungsikan area tersebut menjadi warung atau tempat usaha. Akibatnya, kendaraan yang tidak memiliki ruang parkir terpaksa diparkir di badan jalan, mengurangi kapasitas ruang gerak kendaraan lain.
Selain itu, Selumit Pantai memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang ingin masuk ke kawasan tersebut, baik untuk berbelanja maupun beraktivitas lainnya.
Di sisi lain, arus lalu lintas di kawasan ini didominasi oleh kepadatan satu arah yang menyebabkan antrean kendaraan semakin panjang. Hal ini semakin meningkatkan potensi kepadatan di lokasi tersebut.
Muh. Anang Zakaria menegaskan bahwa kepadatan yang terjadi di Selumit Pantai tidak sepenuhnya menjadi kewenangan Dinas Perhubungan, mengingat jalan tersebut merupakan jalur pemukiman warga.
“Untuk sisi perhubungan, kami tidak memiliki kewenangan penuh dalam mengatur jalan ini, karena ini merupakan jalan pemukiman. Namun, yang perlu diatur adalah lalu lintasnya,” tuturnya.
Sebagai solusi, pihaknya menyarankan agar warga mempertimbangkan pembuatan jalan alternatif atau membuka akses baru agar arus kendaraan dapat terbagi. Seorang warga Selumit Pantai, Rahmat, mengungkapkan bahwa kepadatan di daerahnya semakin sulit dihindari.
“Dulu jalan ini masih cukup lancar, tapi sekarang sudah padat. Kami berharap ada jalan alternatif supaya kendaraan bisa terbagi ke jalur lain,” ujarnya.
Pendapat serupa disampaikan oleh warga lainnya, Mega, yang merasa sering terjadi kecelakaan ringan yang disebabkan kendaraan yang melintas.
“Kami yang tinggal di sini sudah biasa anak-anak itu ada yang di tabrak motor karena kendaraan yang lewat, terutama di pagi dan sore hari. Mungkin Kalau ada akses baru, pasti akan lebih nyaman,” katanya.
Langkah-langkah strategis diharapkan dapat segera diimplementasikan demi menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih lancar dan tertata dengan baik. (*)
Reporter: Nurul Auliyah
Editor: Ramli