benuanta.co.id, TARAKAN – Aktivitas penggalangan dana untuk pembangunan rumah ibadah tergolong marak di Kota Tarakan. Namun, di balik aksi yang tampak mulia tersebut ada dugaan sejumlah oknum memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Hal itupun mendapatkan tanggapan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Tarakan.
Ketua Pelaksana Baznas Tarakan, Syamsi Sarman mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memberikan donasi. Ia mengatakan tidak semua penggalangan dana yang dilakukan benar-benar bertujuan untuk pembangunan rumah ibadah.
“Kami sering menerima laporan dari masyarakat terkait pemungutan sumbangan yang tidak jelas asal-usulnya. Ada indikasi beberapa di antaranya hanyalah modus penipuan,” ujarnya.
Menurut Syamsi, modus yang digunakan biasanya dengan membawa proposal atau surat izin yang tampak resmi. Para pelaku datang ke rumah-rumah, tempat usaha, atau bahkan ke jalan-jalan untuk meminta sumbangan.
“Namun, setelah dana terkumpul, tidak ada kejelasan mengenai penggunaannya,” jelasnya.
Syamsi juga mengingatkan penggalangan dana untuk kepentingan sosial harus mendapatkan izin resmi dari instansi berwenang.
“Masyarakat perlu memastikan bahwa sumbangan mereka disalurkan melalui lembaga yang kredibel, seperti Baznas atau Dinas Sosial,” tambahnya.
Sementara itu, beragam tanggapan muncul dari masyarakat terkait maraknya pemungutan sumbangan ini. Juniansyah, seorang pedagang di Pasar Gusher, mengaku pernah didatangi orang yang meminta sumbangan dengan alasan pembangunan masjid di luar daerah.
“Mereka datang bawa surat, bilang untuk pembangunan masjid di daerah lain. Saya sempat kasih uang, tapi setelah itu saya curiga karena mereka tidak bisa menjelaskan lebih lanjut soal proyeknya,” kata Juniansyah.
Selain itu, Supardi, seorang warga Kelurahan Selumit, menilai perlunya pengawasan lebih ketat dari pemerintah. Menurutnya, kalau memang ada izin resmi, seharusnya ada pengawasan dan transparansi.
“Jangan sampai masyarakat tertipu oleh oknum yang memanfaatkan kebaikan orang lain,” ujar Supardi. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Nicky Saputra