BPOM Tarakan Masih Belum Terlibat Penuh di Program MBG

benuanta.co.id, TARAKAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah resmi berjalan di Kota Tarakan pada Selasa (17/2/2025) kemarin. Adapun program ini dilaksanakan di 13 sekolah yang ada Kota Tarakan. Hal ini turut mendapat perhatian besar dari berbagai pihak, termasuk Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Tarakan.

Kepala BPOM Tarakan, Herianto Baan, S.Si, Apt, mengatakan pihaknya saat ini hanya berperan dalam pengawasan kualitas dan keamanan bahan pangan yang digunakan dalam program tersebut.

“Kami memastikan makanan yang diberikan kepada anak-anak aman dikonsumsi dan tidak mengandung zat berbahaya,” ujarnya pada benuanta.co.id, Rabu (18/2/2025).

Herianto menambahkan, BPOM Tarakan belum dilibatkan secara penuh dalam pelaksanaan program ini. Ia menjelaskan pihaknya masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pusat agar tidak terjadi tumpang tindih wewenang dengan instansi lain yang terlibat.

Baca Juga :  Kebakaran Pabrik Pembekuaan Udang Diduga karena Arus Pendek Listrik 

“Setiap lembaga memiliki tugas dan fungsi masing-masing. Kami akan menunggu arahan dari pusat agar koordinasi berjalan lebih baik,” tambahnya.

Meski demikian, Herianto menegaskan BPOM siap memberikan dukungan berupa pemahaman dan edukasi jika dibutuhkan.

“Jika ada pihak terkait yang memerlukan pencerahan mengenai standar keamanan pangan, kami siap membantu,” tegasnya.

Di sisi lain, masyarakat berharap BPOM dapat lebih aktif dalam program ini. Katarina, salah satu orang tua siswa, mengungkapkan ia ingin BPOM tidak hanya melakukan pengawasan, tetapi juga memastikan makanan yang diberikan benar-benar bergizi dan sesuai standar kesehatan

Baca Juga :  Pedagang Kaki Lima Menjamur, Satpol PP Tarakan Ingatkan Penertiban

“Kami berharap BPOM ikut serta secara penuh, jadi bukan hanya mengecek makanan, ikut andil bersama BGN untuk memperhatikan gizi dalam makanan tersebut,” kata Katarina.

Harapan serupa disampaikan oleh Haris, warga lainnya yang anaknya ikut menerima manfaat dari program ini. Ia berharap BPOM bisa memberikan edukasi langsung ke sekolah-sekolah tentang keamanan makanan yang baik disalurkan.

“Kalau BPOM bisa turun langsung dan memberikan sosialisasi ke sekolah, pasti lebih baik. Kami sebagai orang tua juga ingin tahu bagaimana pola makan sehat untuk anak-anak,” ujar Haris.

Baca Juga :  Miris! Ada Musibah Kebakaran, Kios Ini Malah Dijarah Oknum Warga

Orang tua siswa yang lain, Heriani, menilai keterlibatan penuh BPOM dapat meningkatkan efektivitas program dan memberikan jaminan lebih terhadap kualitas makanan yang dikonsumsi anak-anak. Ia berharap koordinasi antara pemerintah dan BPOM dapat diperkuat agar program ini berjalan lebih optimal serta berkelanjutan.

“Jangan sampai makanan yang disalurkan untuk meningkatkan gizi dan mengurangi stunting, malah menjadi petaka karena mutu makanan yang tidak baik dan menyebabkan sakit,” tandasnya. (*)

Reporter: Eko Saputra

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *