benuanta.co.id, NUNUKAN – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Nunukan memberikan bantuan pupuk kepada kelompok tani yang ada di Nunukan, dengan total 1.000 kilogram atau 1 ton.
Pupuk ini terbagi menjadi dua bagian, yakni 500 kilogram untuk kelompok tani dan 500 kilogram untuk Brigade Pangan. Pupuk yang diberikan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pH tanah, sehingga pupuk-pupuk selanjutnya dapat terserap dengan lebih baik, mendukung pertumbuhan tanaman yang optimal.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan, Muhtar, menyampaikan bahwa pupuk yang diberikan telah melalui uji coba dan terbukti dapat meningkatkan hasil produksi petani.
Sebelumnya, petani di kabupaten Nunukan menghasilkan sekitar 4,5 ton per hektare, namun dengan penggunaan pupuk ini, hasilnya meningkat menjadi 6,5 ton per hektare, atau ada penambahan sekitar 2.000 kilogram per hektare.
“Pupuk ini aman digunakan dan bisa digunakan untuk berbagai jenis tanaman, tetapi kami khususkan untuk padi. Kami tidak bisa memberikan pupuk ini secara cuma-cuma, karena kami khawatir jika disalahgunakan untuk tanaman lain seperti sawit. Program kami adalah swasembada pangan dengan fokus pada padi dan palawija, yaitu padi, jagung, dan kedelai,” kata Muhtar, Senin (17/2/2025).
Selain itu, Muhtar juga berharap agar lahan yang selama ini tidak digarap dapat dijadikan Indeks Pertanaman (IP) 1 dan IP 2, yang berarti lahan tersebut akan diproduksi satu atau dua kali dalam setahun. Jika kelompok tani tidak sanggup mengelola lahan tersebut, Brigade Pangan akan bekerja sama dengan mereka untuk memaksimalkan produktivitas lahan.
Dengan target 4.400 hektare yang dikelola dengan IP 2, jika dikalikan dengan produksi 5 ton per hektare, diperkirakan Nunukan dapat menghasilkan sekitar 40.000 ton gabah dalam setahun. Hal ini akan mendukung tercapainya swasembada pangan, khususnya untuk daerah-daerah tertentu yang menjadi fokus program ini.
Pemberian pupuk ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi pangan, mengurangi lahan yang tidak terkelola, dan membantu petani Nunukan mencapai kemandirian pangan yang lebih baik. (*)
Reporter: Darmawan
editor: Yogi Wibawa