benuanta.co.id, BULUNGAN – Melalui rapat dengar pendapat (RDP) tentang transportasi sungai dan laut, Komisi III menitikberatkan keselamatan berlayar. Hal ini menyusul atas kejadian laka speedboat yang sudah berlalu, maka perlu perbaikan di setiap sisi.
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Aluh Berlian meminta agar apa yang sudah terjadi, untuk ke depannya diperbaiki. Pihaknya tidak menyalahkan siapapun, tapi pihak-pihak yang sudah memiliki wewenang agar menjalankan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dengan sebaik-baiknya.
“Seperti KSOP itu salah satu otoritasnya yaitu pelaksanaan, penyediaan, pengaturan dan pengawasan. Kita minta saling membenahi,” ucap Aluh Berlian, Senin, 17 Februari 2025.
Dia mengatakan di Kaltara terdapat dua jenis armada speedboat, ada yang reguler dan non reguler. Untuk speedboat reguler sudah jelas aturannya, jika kapasitasnya telah diatur tidak boleh melebihi jika tidak diindahkan maka tidak dapat melakukan pelayaran.
“Kalau speedboat reguler itu safetynya sudah bagus, tapi kalau terjadi yang tidak diinginkan maka itu sudah ketentuan takdir yang maha kuasa,” jelasnya
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) menyoroti untuk speedboat non reguler, pasalnya belum ada regulasi yang mengatur. Ketika diberikan izin, maka ada hal yang ditabrak yakni jenis kapal dan ukuran mesin yang tidak masuk dalam perizinan.
Bahkan untuk speedboat non reguler tidak memiliki izin untuk berlayar antar kabupaten kota, tapi hanya dalam kabupaten atau antar kecamatan.
“Kita bingung keberadaannya, karena dibilang tiada tapi ada (wujudnya) kalau dibilang ada begini keadaannya (tidak berizin),” tuturnya.
Mantan Wakil Ketua DPRD Bulungan ini menuturkan kendala lain yang kerap ditemukan, ketika di alur sungai hambatan yang ditemukan motoris adalah kayu yang terbawa hanyut. Sedangkan di alur laut yang menjadi tantangan berupa rumput laut yang terkadang mengenai baling-baling speedboat.
“Selain itu kita temukan kendala yang bisa menjadi penyebab (laka) berupa kayu dan rumput laut. Di sini kita hadir bagaimana berpikir kedepan lebih aman dan safety,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
editor: Yogi Wibawa