benuanta.co.id, TARAKAN – Pemerataan jaringan gas (jargas) ke seluruh wilayah Tarakan masih terus diupayakan. Namun langkah ini masih menemui beberapa kendala. Salah satunya yaitu sulitnya pemasangan di daerah pesisir.
Koordinator Operasional dan Pemeliharaan Jargas Tarakan, Tajuddin, menjelaskan kondisi jalan yang masih berupa tanah membuat pemasangan pipa gas tidak bisa dilakukan sesuai standar keamanan.
“Hal ini menyebabkan distribusi gas ke masyarakat pesisir terhambat dan belum bisa merata seperti di daerah lain,” katanya, Senin (17/2/2025).
Selain itu, Tajuddin menambahkan, di pesisir Tarakan masih terkendala berbagai faktor, terutama infrastruktur yang belum memadai. Salah satu hambatan utama adalah belum direklamasinya sejumlah jalan di wilayah pesisir, sementara pipa gas harus ditanam di dalam tanah.
“Pipa tidak boleh terpapar langsung oleh sinar matahari agar tidak cepat rusak,” ungkapnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Najamuddin, warga Kelurahan Amal Lama, mengungkapkan ketiadaan jargas cukup menjadi polemik masyarakat pesisir seperti dirinya.
“Kami masih bergantung pada LPG 3 Kg. Apalagi sekarang susah mencarinya. Kadang kalau di agen terdekat habis, kita harus cari sampai ke kota,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh warga Amal Lama lainnya, Kurnia Sari, yang berharap pemerintah segera mencari solusi. Ia menuturkan harga LPG bersubsidi yang tidak stabil sangat membebani masyarakat kecil.
“Kami berharap ada langkah konkret dari pemerintah, entah itu mempercepat reklamasi atau mencari cara lain agar jargas bisa masuk ke daerah kami,” tandasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
editor: Yogi Wibawa