Cerita Haru Korban Kebakaran di Panglima Batur: Satu-satunya Sumber Usaha Ludes

benuanta.co.id, TARAKAN – Kebakaran hebat menghanguskan tujuh bangunan di RT 13 dan RT 14 Jalan Panglima Batur RT 13, Kelurahan Pamusian, Kecamatan Tarakan Tengah, pada Senin, 17 Februari 2025. Dari ketujuh bangunan yang ludes didominasi usaha warung makan.

Dalam waktu singkat, api melahap bangunan di kawasan tersebut. Termasuk Warung Moro Kangen milik Giatmi, yang selama ini menjadi sumber penghidupan keluarganya.

Giatmi bercerita, saat kejadian berlangsung, ia dan beberapa karyawannya sedang berada di dapur untuk mempersiapkan kebutuhan jualan. Awalnya, mereka tidak menyadari adanya api. Namun, tiba-tiba listrik di warungnya padam menimbulkan kecurigaan.

“Saya sempat mengira mati lampu biasa, tapi begitu melihat ke atap, api sudah membesar. Dalam sekejap, api langsung menyambar dan membakar seluruh ruangan,” jelas Giatmi.

Baca Juga :  Pos Polisi di Marconi Tak Difungsikan, Dishub Tarakan Pastikan Terawat

Menyadari bahaya yang mengancam, ia segera mengajak karyawan dan anggota keluarganya yang berada di warung untuk keluar menyelamatkan diri. Sebelum meninggalkan warung, ia masih sempat menyelamatkan beberapa dokumen penting yang tersimpan di dalam laci.

Namun, barang-barang lainnya seperti handphone, peralatan masak, bahan makanan, serta pakaian tidak sempat diselamatkan.

“Saya hanya bisa membawa dokumen penting. Selebihnya habis terbakar, termasuk pakaian. Saya hanya mengenakan yang ada di badan,” ungkapnya lirih.

Giatmi mengaku belum bisa memperkirakan total kerugian yang dideritanya akibat kebakaran ini. Namun, ia memastikan bahwa seluruh alat operasional warung, termasuk kompor, tabung gas, meja, kursi, lemari pendingin, serta stok bahan makanan, telah hangus dilalap api.

Baca Juga :  Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran 2025 Resmi Dibuka di Bandara Juwata

“Saya tidak tahu harus bagaimana. Semua peralatan usaha kami sudah habis. Ini adalah satu-satunya sumber penghasilan keluarga kami,” katanya.

Meski kehilangan seluruh aset warungnya, Giatmi masih bersyukur karena semua orang yang berada di dalam warung saat kejadian berhasil selamat tanpa mengalami luka-luka.

Sementara itu, Fitri, anak Giatmi mengatakan, setelah kebakaran ini, keluarganya akan tinggal sementara di rumah mereka yang berlokasi di Jalan Ladang.

“Untuk sementara kami akan tinggal di rumah di Jalan Ladang Dalam sambil mencari solusi bagaimana melanjutkan usaha ke depannya,” ujar Fitri.

Baca Juga :  Terkendala Anggaran, Sinkronisasi Data BPJS PBI di Tarakan Masih Manual

Pihak berwajib saat ini masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran. Beberapa saksi di sekitar lokasi juga akan dimintai keterangan guna memastikan asal mula api.

Di lokasi kejadian, warga sekitar tampak turut membantu membersihkan puing-puing bekas kebakaran. Beberapa di antaranya juga memberikan dukungan moral dan bantuan kepada keluarga Giatmi serta pemilik bangunan lainnya yang turut terdampak.

Hingga berita ini diturunkan, sisa-sisa kebakaran masih terlihat di lokasi, sementara keluarga Giatmi berusaha mengumpulkan barang-barang yang mungkin masih bisa diselamatkan. (*)

Reporter: Charles J

Editor: Endah Agustina 

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *