benuanta.co.id, TARAKAN – PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Tarakan mengoptimalisasi layanan program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Branch Manager PT Taspen Tarakan, Lina Febriani, mengemukakan, optimalisasi ini dilakukan dengan meningkatkan koordinasi antar lembaga penyelenggara jaminan.
“Semuanya agar memastikan layanan JKK bagi ASN berjalan lebih optimal,” ungkapnya.
Lina menjelaskan, ada beberapa instansi terkait yang tergabung. Di antaranya BPJS Ketenagakerjaan Tarakan, BPJS Kesehatan Tarakan, Jasa Raharja Tarakan, Polda Kalimantan Utara, serta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) dari seluruh wilayah Kalimantan Utara.
“Pentingnya kolaborasi antar lembaga dalam penyelenggaraan program jaminan kecelakaan kerja bagi ASN. Sinergi yang baik akan memastikan perlindungan yang maksimal bagi para peserta,” katanya.
Lina menjelaskan program JKK ini tidak hanya mencakup ASN yang sudah berstatus pegawai negeri sipil (PNS), tetapi juga calon pegawai negeri sipil (CPNS), pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), serta pejabat negara seperti gubernur, wakil gubernur, bupati, wali kota, dan anggota DPRD.
“Kami ingin memastikan setiap ASN yang mengalami kecelakaan kerja mendapatkan haknya secara cepat dan tepat. Melalui koordinasi ini, kami berharap proses administrasi dan pencairan klaim dapat berjalan lebih efisien,” ujarnya.
Selain membahas koordinasi layanan, PT Taspen juga mengingatkan para peserta untuk berhati-hati terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan Taspen. Lina mengungkapkan ada oknum yang sering menyebarkan informasi palsu melalui pesan singkat atau media sosial dengan tawaran yang mencurigakan.
“Banyak yang menerima pesan mengatasnamakan Taspen, padahal itu tidak benar. Kami selalu mengimbau agar peserta mengecek informasi langsung ke kantor kami jika ada hal yang meragukan,” tegas Lina.
Salah satu warga Tarakan yang juga merupakan seorang ASN, Rahmad, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, banyak ASN yang belum sepenuhnya memahami manfaat program JKK dan bagaimana cara mengaksesnya.
“Kadang ada ASN yang tidak tahu kalau mereka bisa mendapatkan santunan jika mengalami kecelakaan saat bertugas. Dengan adanya acara ini, kami jadi lebih paham hak-hak kami dan bagaimana prosedurnya,” ungkapnya.
Sementara itu, ASN lain, Winda, juga mengapresiasi adanya kegiatan ini. Menurutnya, transparansi dan kemudahan akses informasi menjadi kunci agar ASN tidak kebingungan saat menghadapi kondisi darurat.
“Saya berharap sosialisasi seperti ini bisa lebih sering dilakukan, terutama di daerah-daerah yang jauh dari kota. Banyak teman-teman saya yang belum tahu bagaimana cara mengajukan klaim jika terjadi kecelakaan kerja,” tukasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Ramli
