benuanta.co.id, BULUNGAN – Kembali dikeluhkan, Jalan Sabanar lama yang sudah dipotong dan digali terkesan ditinggalkan. Tak hanya itu, kayu penanda yang dipasang oleh pekerja jalan ini mengganggu warga yang melintas.
Hampir dua pekan yang lalu jalan yang baru di aspal di bulan Desember 2024 itu dilakukan penggalian utamanya yang mengalami retakan.
“Tapi setelah digali ditinggalkan, belum ada tanda-tanda mau di aspal lagi,” ucap warga sekitar, Arif kepada benuanta.co.id, Ahad, 16 Februari 2025.
Kata dia, kayu yang terpasang di setiap sisi galian mempunyai panjang sekitar setengah meter dan sangat mengganggu pengguna jalan terutama kendaraan roda empat dan roda dua.
“Tidak beraturan, orang susah lewat. Bahkan kemarin kasihan ada anak sekolah yang jatuh pas hindari galian,” jelasnya.
Jalan yang berada di RT 66 RW 24 hingga RT 67 RW 25 rusak kembali di sepanjang Jalan Sabanar yang mencapai 1 kilometer itu, padahal aspal baru dilakukan di akhir tahun 2024.
Sebelumnya Bupati Bulungan Syarwani meminta agar jalan yang pendanaannya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2024 itu agar diperbaiki.
“Kuncinya, ketika masih dalam masa pemeliharaan agar dilakukan perbaikan segera,” ucapnya.
Dirinya pun telah meminta kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bulungan agar menyampaikan kepada penyedia jasa atau kontraktor yang mengerjakan Jalan Sabanar Lama untuk melakukan perbaikan.
“Terhadap penyedia jasa ini, yang pasti akan kita evaluasi. Kita juga pasti akan melihat dan menjadi bahan kajian pemerintah daerah terkait dengan produk-produk yang dihasilkan termasuk bicara soal kualitas,” paparnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Yogi Wibawa
