Lonjakan Harga Barang Disinyalir Akibat Jalan Rusak di Titik Nol Perbatasan Long Midang-Ba’kelalan

benuanta.co.id, NUNUKAN – Melonjaknya harga sembilan bahan pokok (Sembako) di Dataran Tinggi Krayan bukan disebabkan adanya pengetatan di wilayah perbatasan Long Midang, Indonesia-Ba kelalan Malaysia. Namun sebabkan akses jalan menuju Malaysia rusak parah setelah diguyur hujan deras.

“Sebenarnya bukan karena ada pengetatan, tapi karena jalan rusak. Makanya para pebisnis kita disini enggan mau ke Serawak, Malaysia untuk mengambil barang. Karena berisiko sekali kalau membawa kendaraan, kalau ada kerusakan lebih mahal perbaikannya daripada keuntungan yang didapatkan,” kata Camat Krayan, Ronny Firdaus, Jumat (14/2/2025).

Ia tak menampik jika beberapa waktu lalu, ada warga Krayan yang mengambil barang di Malaysia seperti gula dan minyak goreng dalam jumlah banyak sehingga ditahan oleh petugas yang ada di Lawas.

Baca Juga :  369 PMI Dideportasi dari Malaysia ke Nunukan

“Tapi itu bukan pengetatan ya, kalau pengetatan itu kan sama sekali dibatasi. Tapi kalau ini kan tidak ada bebas saja membawa jumlah barang. Mungkin kemarin lagi kena apesnya saja tapi sudah keluar barangnya. Sebenarnya hal seperti itu kan sudah biasa terjadi,” ucapnya.

Ronny mengatakan, hujan deras yang terjadi di Krayan juga mengguyur di perbatasan Serawak. Sehingga jalan dari titik nol perbatasan mengalami kerusakan yang sangat parah kurang lebih sepanjang 3 kilometer.

“Jadi tidak ada larangan, jadi kalau mau pergi ke Serawak belanja dipersilahkan saja. Hanya saja ketika para pebisnis ini tidak beraktivitas imbasnya kepada stok sembako kita yang ada di Krayan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Nunukan Berzakat, Bupati Irwan Sabri: Bentuk Kepedulian Sesama

Apalagi sebagian besar barang pokok maupun bahan material bangunan yang selama ini di distribusikan di lima kecamatan di Dataran Tinggi Krayan dipasok dari Malaysia melalui perbatasan darat.

Dikatakannya, jalanan yang rusak sangat sulit dilalui kendaraan roda empat, bahkan setiap kendaraan harus saling menarik-narik agar bisa melintas. Namun, kondisi ini menguntungkan bagi para pemuda yang ada di Krayan membuka jasa ojek sembako di perbatasan.

“Kemrin itu ada masyarakat yang kesana mereka naik ojek buat bawa tabung gas Malaysia, biasanya itu dari serawak ke Krayan harganya Rp 350 ribu tapi sekarang harganya itu Rp 500 ribu per tabung. Saya juga kemarin mengecek stok gula dan minyak goreng dari Malaysia sudah kosong,” bebernya.

Baca Juga :  500 Personel Disiagakan Libur Lebaran di Nunukan

Sementara itu, jika mengandalkan sembako dalam negeri tidak akan mencukupi, belum lagi barang yang dikirim melalui program SOA barang kerap kali ditunda keberangkatannya lantaran cuaca yang tidak memungkinkan pesawat udara untuk terbang.

Ronny menambahkan, jika kondisi cuaca sudah stabil, maka dua hingga terakhir ini perlintasan di wilayah perbatasan akan kembali normal dan lancar seperti hari biasanya. (*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *