Kesiapan SD di Tarakan untuk Pembelajaran AI dan Coding

benuanta.co.id, TARAKAN – Wacana penerapan pembelajaran Artificial Intelligence (AI) dan coding di tingkat Sekolah Dasar (SD) yang digagas oleh Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah, mendapatkan beragam respons dari sekolah-sekolah di Tarakan. Meskipun dianggap sebagai langkah positif, berbagai tantangan dan kebutuhan muncul terkait persiapan pelaksanaan program ini.

Wiliah, Kepala SD Muhammadiyah 1 Tarakan, mengungkapkan, saat ini guru-guru di sekolahnya belum memiliki pelatihan khusus untuk mengajarkan AI dan coding. “Kalau kebijakan ini diterapkan, sekolah kami jelas membutuhkan pelatihan khusus, baik melalui program pemerintah, kerja sama dengan komunitas IT, maupun pelatihan daring. Guru harus memahami dasar pemrograman dan kecerdasan buatan agar siap mengajar,” kata Wiliah, pada Senin (4/2/2025).

Baca Juga :  Data Kependudukan Lambat Diperbaharui, Penyaluran Bantuan Jaminan Kesehatan di Tarakan Terganggu?

Kendala lainnya adalah keterbatasan fasilitas teknologi di sekolah. Menurut Wiliah, sebagian besar siswa tidak memiliki laptop atau komputer di rumah, sementara perangkat yang tersedia di sekolah juga masih terbatas. “Bantuan perangkat dari pemerintah sangat kami harapkan untuk mendukung pembelajaran ini,” tambahnya.

Taqwim, Kepala SD Muhammadiyah 2 Tarakan, menyoroti pentingnya kurikulum yang sesuai. “Kami belum memiliki modul spesifik untuk pembelajaran AI dan coding. Sekolah memerlukan silabus yang relevan, alat praktik, serta dukungan teknis dari pemerintah atau mitra pendidikan,” jelasnya.

Di sisi lain, SD Negeri 004 Tarakan menyatakan dukungannya terhadap program ini meskipun masih menghadapi tantangan serupa. Lusiana, membidangi di SD Negeri 004 Tarakan, menjelaskan sekolahnya telah mengenalkan AI kepada siswa melalui aplikasi sederhana seperti Canva dan ChatGPT.

Baca Juga :  Bandara Juwata Tarakan Perketat Pengawasan 3S+1C Jelang Arus Mudik

“Kami mencoba mengenalkan teknologi ini meskipun secara sederhana. Kadang siswa membawa ponsel untuk belajar, dan setiap kelas sudah dilengkapi dengan LCD,” ungkap Lusiana.

Muhammad, M.Kom., akademisi STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati, menambahkan bahwa penerapan coding di sekolah membantu siswa memahami dan menguasai konsep teknologi, termasuk perangkat lunak, perangkat keras, jaringan, dan keamanan.

“Pendidikan coding dan AI membekali siswa dengan keterampilan yang relevan untuk era teknologi, memberikan keunggulan kompetitif di pasar kerja global,” ujarnya (13/2/2025).

Selain manfaatnya, Muhammad juga mengingatkan pentingnya kesiapan SDM dan sarana prasarana sebelum penerapan program ini. “Kampus BIRU, sebutan STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati, telah menjalin kerja sama dengan beberapa sekolah di Tarakan dan Kaltara dalam penerapan teknologi di sekolah. Coding, robotik, bahkan dalam beberapa sekolah kami membantu sampai penyusunan dan evaluasi kurikulum,” tambahnya.

Baca Juga :  Pemasangan PJU di Aki Balak Masih Dikaji

Meskipun program ini masih sebatas wacana, baik sekolah negeri maupun swasta di Tarakan sepakat bahwa pembelajaran AI dan coding akan membawa dampak positif bagi masa depan siswa. Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah dan berbagai pihak, program ini diharapkan dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi dunia pendidikan di Indonesia. (*)

Reporter: Nurul Auliyah

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *