benuanta.co.id, BULUNGAN – Pemenuhan kebutuhan bahan pokok di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) cukup terbantukan dengan hadirnya tol laut yang menghubungkan Kaltara dengan Pulau Sulawesi.
Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kaltara, Andi Nasuha mengatakan Provinsi Kaltara terbantukan dengan hadirnya perintis angkutan laut yang menggunakan Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 116.
“Kita terbantukan dengan tol laut yang menghubungkan Tarakan ke Toli-toli dan Gorontalo,” ucapnya kepada benuanta.co.id, Kamis, 13 Februari 2025.
Hanya saja tol laut ini memiliki rute tertentu, yakni Tarakan, Bunyu, Toli-toli, Leok dan Kwandang lalu sebaliknya dari Kwandang, Leok, Toli-toli, Bunyu dan Tarakan.
“Makanya tidak bisa menjangkau hingga ke Surabaya atau Makassar. Dari Toli-toli dan Gorontalo itu pakai KM Sabuk Nusantara 97,” jelasnya.
Andi menjelaskan KM Sabuk Nusantara 116 merupakan kapal model semi kargo penumpang seberat 1203 Gross Tonnage (GT). Kapasitas penumpangnya sebanyak 285 orang atau setara 200 ton.
“Selain mengangkut penumpang orang juga ada barang seperti hewan ternak dan sembako, ini sudah berjalan,” tuturnya.
Lanjutnya, harga tiket KM Sabuk Nusantara 116 sangat murah, hanya kisaran Rp 50.000 sudah bisa sampai ke Toli-toli, walaupun begitu ada batasan untuk angkutan barang yakni tidak bisa mengangkut kendaraan.
“Kalau dari Gorontalo itu kebanyakan sayur-mayur, tomat, cabai. Target perjalanan sampai Toli-toli dan Gorontalo itu 8 hari,” ujar Andi.
Panjang rute dari Tarakan hingga pelabuhan ujung di Kwandang sejauh 878 Nautical Miles (NM) atau 1.626,05 km.
Dia menambahkan realisasi barang yang terangkut pada tahun 2023 sebanyak 246,6 ton dan tahun 2024 sebanyak 951,7 ton sedangkan realisasi penumpang tahun 2023 sebanyak 9.816 orang dan tahun 2024 sebanyak 14.638 orang.
“Dalam rapat tadi kita minta rute diubah, misalnya dari Tarakan langsung ke Toli-toli, Leok, Kwandang baru masuk ke Bunyu dengan membawa sayur, karena selama ini sepi penumpang dari Tarakan dan Bunyu menuju Toli-toli,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Yogi Wibawa