benuanta.co.id, TARAKAN – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Tarakan kembali mengalami penundaan. Program yang telah beberapa kali dijadwalkan ini masih belum menemui kejelasan akibat berbagai kendala teknis dan administratif.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tarakan, Muhammad Yunus, mengungkapkan penyebab utama keterlambatan program ini adalah kurangnya kesiapan pemerintah, terutama dalam hal penganggaran.
“Kami sudah meminta Komisi II untuk menelusuri persiapan program ini, dan ternyata memang belum ada anggaran yang difokuskan untuk MBG,” ujarnya, Kamis (13/2/2025).
Yunus mengungkapkan, selain aspek anggaran, penting juga memastikan makanan yang diberikan kepada siswa memiliki nilai gizi yang baik dan diolah dengan standar kebersihan yang memadai.
“Oleh karena itu, DPRD akan memanggil mitra pelaksana MBG guna memastikan kesiapan teknis, termasuk keamanan dan kualitas makanan yang akan disajikan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Muhammad Yunus menjelaskan pelaksanaan MBG tidak boleh mengganggu anggaran layanan dasar masyarakat. Ia juga menyoroti adanya perubahan nomenklatur anggaran akibat instruksi presiden, yang berpotensi mempengaruhi realisasi program ini.
“Mungkin nanti setelah kepala daerah baru dilantik, ada percepatan dalam perubahan anggaran. Semua tergantung pada kebijakan yang akan disusun oleh wali kota terpilih,” katanya.
Yunus menyampaikan, Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan sebelumnya menargetkan MBG akan diluncurkan pada Februari. Namun, hingga saat ini, kepastian mengenai waktu pelaksanaannya masih belum jelas.
“Kalau sesuai target Pj Wali Kota, Februari ini harusnya sudah bisa dilaunching. Tapi kita lihat saja perkembangannya, mudah-mudahan bisa terealisasi,” pungkasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Yogi Wibawa