Disperindagkop Kaltara: Produk Lokal Kaltara Bisa Bersaing dengan Produk Luar

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMK) Kalimantan Utara (Kaltara) hingga kini terus mempromosikan produk lokal ke tingkat nasional dan internasional.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltara, Hasriyani, jika berbicara soal kualitas hingga desain, produk lokal Kaltara sudah bisa bersaing dengan produk-produk dari luar. Hanya saja, untuk dipromosikan saat ini masih sulit karena terbentuk dengan biaya.

Baca Juga :  BPJAMSOSTEK Tarakan Gelar Employee Volunteering, Berbagi Takjil di Bulan Ramadan

“Tapi untuk penguatan, saya mencoba untuk di ruangan saya dulu. Seperti kursi rotan di ruangan saya ini saya beli dari KTT,” sebutnya, Rabu (13/2/2025).

Hasriyani mengatakan hal ini, merupakan bagian dari bentuk pemberian motivasi dari pemerintah daerah agar pelaku atau pengusaha UKM atau IKM di Kaltara ini tetap semangat untuk memproduksi produk lokalnya.

“Makanya kitalah yang menggunakan itu dulu, sembari kita jual produk kita ini ke luar” ungkapnya saat ditemui.

Baca Juga :  BPJAMSOSTEK Tarakan Gelar Employee Volunteering, Berbagi Takjil di Bulan Ramadan

Untuk menekan cost yang tinggi, pihaknya selalu menyampaikan kepada pengrajin untuk bisa berinovasi dengan menggunakan bahan-bahan dari yang tidak bermanfaat, menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai jual.

Misalnya dengan menggunakan sisa-sisa kain. Karena kalau menggunakan seperti kain levis dan sebagainya untuk dikombinasikan dengan batik, biayanya lumayan besar, sehingga harganya juga pasti ada.

Akan tetapi, setiap pelaksanaan pameran, seperti tas rotan itu sudah digandrungi. Karena memang rotan dari Kaltara ini kualitasnya bagus. Sehingga sekalipun harganya masih cukup tinggi, itu tetap banyak peminatnya.

Baca Juga :  BPJAMSOSTEK Tarakan Gelar Employee Volunteering, Berbagi Takjil di Bulan Ramadan

“Tas rotan itu harganya sampai Rp 2 jutaan. Tapi karena tidak semua daerah punya produk seperti itu, maka dia tetap laku dan habis terjual. Seperti di Krianusa lalu, tas rotan yang dari Malinau itu semua habis terjual,” pungkasnya. (*)

Reporter: Ikke

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *