benuanta.co.id, TARAKAN – UPT Pelabuhan Tengkayu I Kota Tarakan mewacanakan rehabilitasi untuk sejumlah fasilitas salah satunya mendirikan terminal utama. Saat ini, skema wajah baru Pelabuhan SDF itu telah rampung dikerjakan.
Kepala UPT Tengkayu I, Muhammad Roswan mengungkapkan, konsep ini merupakan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) jangka panjang. Nantinya terminal baru akan terletak di samping drop zone. Terdapat pula pembangunan teras terminal open space dan koridor kedatangan.
“Nanti penumpang turun di drop zone langsung menuju ke terminal utama, ada juga teras terminal open space lalu koridor kedatangan. Supaya nyaman penumpang untuk berangkat. Rencananya ke depan akan ada koridor baru,” ungkapnya, Kamis (13/2/2025).
Konsep rehabilitasi ini dibuat lantaran Pelabuhan Tengkayu I merupakan pelabuhan satu-satunya di Indonesia yang operasionalnya gabung antara penumpang dan barang.
“Kalau mau cantik sebenarnya di pisah, jadi amankan. Kalau planningnya seperti ini sudah terpisah. Penumpang akan di sebelah kiri, dan sebelah kanan untuk barang,” jelasnya.
Pihaknya menargetkan, terminal utama setidaknya sudah mulai digarap pada 2026 mendatang. Apalagi, saat ini rehabilitasi mulai dilakukan perlahan dengan pembangunan fisik area parkir drop zone.
Lebih lanjut Roswan menguraikan, terminal utama nantinya akan fokus pada aktivitas layanan penumpang. Seperti penjualan tiket dan perkantoran. Termasuk untuk pedagang dan alur keluar masuk barang penumpang.
“Nanti juga ada barang penumpang nanti ditimbang dan sebagainya. Kalau lihat di pelabuhan lain misalnya Tawau itu barangnya ditimbang, kalau lebih dari 10 kilogram bayar. Tapi ini kan yang menentukan bukan kami, bisa ada potensi retribusi seperti itu. Bisa dibuatkan perda untuk retribusi,” bebernya.
Konsep dari terminal utama itu juga di atas air. Sehingga tak diperlukan penimbunan. Roswan berharap, agar rehab Pelabuhan Tengkayu I ini dapat terlaksana segera. Apalagi, Pelabuhan Tengkayu I juga sebagai wajah bagi Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
“Ini juga sebagai penataan pekerja yang ada di dalam, seperti buruh. Kita harus rehab fasilitas dulu untuk mengubah sistem pekerja di dalam dermaga pelabuhan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Ramli