benuanta.co.id, TARAKAN – Pengelolaan sampah di Kota Tarakan masih menghadapi berbagai kendala, meskipun program pengelolaan sampah semesta mandiri telah diterapkan sejak tahun 2019 lalu. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tarakan terus berupaya menyempurnakan program ini, tetapi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) masih tinggi, sehingga sistem pengelolaan sampah belum berjalan maksimal.
Plt Kepala DLH Tarakan, Syahrintan, mengatakan tantangan terbesar dalam pengelolaan sampah adalah kebiasaan masyarakat yang belum terbiasa memilah sampah dari rumah.
“Kesadaran warga masih rendah dalam memilah sampah, sehingga volume sampah yang masuk ke TPA terus meningkat. Kami akan terus melakukan sosialisasi agar masyarakat lebih peduli terhadap pengelolaan sampah,” ujarnya (11/02/2025)
Sebagai langkah konkret, DLH saat ini tengah mempersiapkan TPA baru di Juata Kerikil yang direncanakan mulai beroperasi pada April mendatang. Namun, proyek ini masih menghadapi kendala seperti akses jalan yang belum memadai, kurangnya penerangan, serta kebutuhan alat berat seperti ekskavator.
Warga Hake Babu, Rahmat (45), berharap pembangunan TPA baru dapat berjalan sesuai target dan membawa perbaikan dalam pengelolaan sampah.
“Kami sering terganggu dengan bau sampah dari TPA lama. Kalau TPA baru bisa segera beroperasi dengan sistem yang lebih baik, tentu lebih nyaman bagi warga sekitar,” katanya.
Sementara menunggu TPA baru beroperasi, TPA Hake Babu yang seharusnya ditutup tiga tahun lalu masih tetap digunakan. DLH mengakui bahwa penutupan belum bisa dilakukan karena belum adanya lokasi alternatif untuk pembuangan sampah dalam jumlah besar.
Selain pembangunan TPA, DLH juga menegaskan pentingnya edukasi kepada masyarakat. Menurutnya, pengelolaan sampah yang efektif tidak hanya bergantung pada fasilitas, tetapi juga pada pola pikir dan kebiasaan warga.
“Kami akan terus berupaya mengajak masyarakat untuk memilah sampah dari rumah. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama,” tandasnya.
Dengan pembangunan TPA baru dan peningkatan kesadaran masyarakat, diharapkan sistem pengelolaan sampah di Tarakan bisa lebih efektif dan tidak lagi membebani lingkungan. (*)
Reporter: Nurul Auliyah
Editor: Yogi Wibawa