benuanta.co.id, NUNUKAN – Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Nunukan mengalami peningkatan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada tahun 2025. Jika pada tahun 2024 terdapat 4.580 KPM, jumlah ini meningkat menjadi sekitar 6.075 KPM pada tahun 2025.
Kepala Koordinator PKH Kemensos Pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kabupaten Nunukan Wahyudin, menyampaikan kenaikan jumlah penerima manfaat ini terjadi karena adanya pemaduan data yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan Tim Penanganan Kemiskinan, yang kemudian dipadukan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Pemaduan data ini bertujuan untuk menghasilkan satu data tunggal sosial ekonomi nasional yang nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk penyaluran bantuan sosial. Meskipun jumlah KPM yang terdata saat ini mencapai 6.075, data tersebut masih bersifat sementara.
“Verifikasi data akan terus dilakukan dengan mendatangi setiap penerima manfaat untuk melakukan survei kebenaran data, yang kemudian akan di-update ulang sesuai dengan hasil verifikasi,” kata Wahyudin kepada benuanta.co.id, Rabu (12/2/2025).
Selain itu, Kementerian Sosial (Kemensos) juga memastikan bahwa Program Keluarga Harapan tetap berjalan di tahun 2025. Program ini merupakan salah satu bentuk bantuan sosial yang ditujukan untuk membantu keluarga-keluarga rentan, memberikan mereka kesempatan untuk hidup lebih sejahtera dan mandiri. Pada tahun 2025, PKH akan terus disalurkan kepada 10 juta KPM di seluruh Indonesia, dengan anggaran sebesar Rp 28,7 triliun.
Di Kabupaten Nunukan, pemerintah berharap peningkatan jumlah KPM dapat lebih menyasar kepada keluarga-keluarga yang benar-benar membutuhkan bantuan, sekaligus mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program sosial yang terus diperbaharui dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Yogi Wibawa