benuanta.co.id, NUNUKAN – Dalam rangka mempercepat swasembada pangan dan memperkuat brigade pangan yang sudah terbentuk di Kabupaten Nunukan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan mengadakan pertemuan pengelolaan Brigade Pangan, bertempat di Laura Hotel Nunukan pada Selasa (11/2).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya tenaga ahli Menteri Pertanian Produksi Pertanian, Prof. Dr. Muh. Arsyad, S.P., M.Si., Ph.D, Kepala Pusat Pertanian Kementerian Pertanian Dr. Inneke Kusumawati, S.TP., MP, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan Muhtar, SH., M.Si, Kepala Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian Kaltimtara, serta para widyaswara di lingkungan Kementerian Pertanian.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan, Muhtar, menekankan bahwa ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan nasional dan daerah. Kabupaten Nunukan, dengan potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan, harus dimanfaatkan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan pangan baik di tingkat lokal maupun regional.
Muhtar juga menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan langkah awal yang penting untuk memastikan kesiapan seluruh pihak terkait dalam menjalankan program brigade pangan. Ia menekankan perlunya kolaborasi antar lintas sektor untuk mengakselerasi program brigade pangan guna mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan. “Keterlibatan generasi muda menjadi salah satu kunci keberhasilan program brigade pangan ini untuk menghadapi tantangan di masa mendatang,” kata Muhtar.
Lebih lanjut, Muhtar menjelaskan bahwa brigade pangan tidak hanya menjadi solusi untuk meningkatkan produksi pangan nasional, tetapi juga untuk menciptakan ekosistem agribisnis pertanian modern yang memberdayakan generasi muda. Dengan sinergi antara teknologi dan semangat inovasi, program ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi menuju swasembada pangan yang berkelanjutan.
Dia juga berharap pertemuan ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan penting antara semua pihak untuk mendorong pertanian modern serta ketahanan pangan di Kabupaten Nunukan. “Brigade pangan harus siap menjadi motor penggerak ekonomi yang kuat, dengan fokus pada kolaborasi dan komitmen untuk mencapai tujuan bersama dalam mewujudkan Kabupaten Nunukan yang maju dan sejahtera,” tambahnya.
Kepala Pusat Pertanian Kementerian Pertanian, Dr. Inneke Kusumawati, juga menyampaikan bahwa Kalimantan Utara, khususnya Kabupaten Nunukan, memiliki potensi besar untuk meningkatkan pangan. Ia menekankan pentingnya mengoptimalkan setiap jengkal lahan yang ada, termasuk melalui program optimalisasi lahan rawa (Oplah), yang baru diterapkan di Kalimantan Utara.
Pada kesempatan yang sama, Inneke menjelaskan bahwa brigade pangan beranggota 15 orang, yang kemudian akan diberikan bantuan alat mesin (alsin) dengan sejumlah persyaratan, antara lain kemitraan pemilik lahan dan SK dari kepala desa. Setiap brigade yang terbentuk akan mengelola lahan seluas 200 hektar, sehingga pengelolaan lahan menjadi lebih terstruktur dan efisien.
Dengan berbagai program dan kolaborasi yang terjalin, diharapkan Kabupaten Nunukan dapat semakin maju dalam bidang pertanian dan ketahanan pangan. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli