benuanta.co.id, TARAKAN – Keamanan jajanan anak sekolah menjadi perhatian Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM). Untuk memastikan makanan yang dikonsumsi siswa di sekolah higienis dan bebas dari zat berbahaya, Badan POM akan melakukan berbagai langkah, termasuk turun langsung ke lapangan untuk menguji sampel makanan.
Di banyak sekolah, jajanan yang dijual tidak hanya berasal dari kantin resmi, tetapi juga dari pedagang kaki lima, termasuk pelaku UMKM yang menawarkan makanan seperti pentol, gorengan, dan minuman kemasan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena tidak semua pedagang memahami standar keamanan pangan yang baik.
Menanggapi hal ini, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makan Kota Tarakan, Herianto Baan, menjelaskan, tahun ini akan menggelar program Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah di kota tarakan dengan melakukan inspeksi, pengujian, dan edukasi. “Kami akan melakukan edukasi di sekolah-sekolah untuk memastikan jajanan yang dikonsumsi anak-anak tidak mengandung bahan berbahaya ,” ujarnya, Rabu (12/2/2025).
Selain itu, upaya edukasi juga dilakukan dengan menggandeng pihak sekolah, dan guru untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya makanan sehat bagi anak-anak. “Kami akan memberikan pelatihan kepada guru-guru, pengelola kantin, dan pedagang agar mereka memahami standar kebersihan dan keamanan pangan,” tambahnya.
Ia juga menyarankan agar UMKM jajanan luar sekolah masuk dalam kantin sekolah, agar siswa tidak jajan di luar karna tidak terjamin kehigienisannya.
Namun, pengawasan ini masih menghadapi tantangan, terutama terkait pedagang di luar lingkungan sekolah yang sulit dijangkau. Oleh karena itu, Badan POM mendorong peran aktif pihak sekolah dalam memperkuat kantin sekolah agar yang dijual sekitar sekolah tetap aman dikonsumsi. (*)
Reporter: Charles J
Editor: Ramli