benuanta.co.id, NUNUKAN – Harga beberapa bahan pangan di Kabupaten Nunukan mengalami perubahan signifikan sejak awal tahun 2025. Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah cabai. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Nunukan, harga cabai keriting telah mengalami lonjakan sejak Januari hingga Februari 2025.
Harga yang sebelumnya sebesar Rp 40.000 per kilogram (kg), kini naik menjadi Rp 60.000 per kg. Selain cabai keriting, harga cabai merah besar juga naik dari Rp 40.000 menjadi Rp 60.000, sedangkan cabai rawit merah meningkat dari Rp 50.000 menjadi Rp 60.000. Tak hanya itu, cabai rawit hijau juga mengalami kenaikan harga dari Rp 40.000 menjadi Rp 50.000 per kg.
Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Nunukan melalui Bidang Perdagangan DKUKMPP Nunukan, R. Dior Frames, menyampaikan kenaikan harga cabai di Nunukan disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah ketergantungan pasokan cabai dari Sulawesi.
Mengingat Kabupaten Nunukan merupakan daerah yang tergantung pada perdagangan antar pulau, musim hujan yang tidak menentu sering kali berdampak pada panen cabai yang tidak maksimal. Akibatnya, stok cabai berkurang dan menyebabkan harga meningkat.
“Harga cabai ini sangat fluktuatif, karena kebutuhan tinggi sementara pasokan terbatas, jadi mudah mengalami kenaikan harga,” kata R. Dior Frames, kepada benuanta.co.id, Selasa (11/2/2025).
Selain cabai, harga kacang hijau juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kacang hijau yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 20.000 per kg, kini mencapai Rp 25.000 per kg. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor serupa, yaitu pasokan yang terbatas dan tingginya permintaan pasar.
Komoditi lain yang mengalami penurunan harga, salah satunya adalah ikan. Menurut informasi yang diterima dari pedagang dan masyarakat setempat, harga ikan di Nunukan mengalami penurunan. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal ini adalah kejadian speedboat yang terbalik di perairan Nunukan beberapa waktu lalu, yang menyebabkan daya beli masyarakat menurun.
“Sebenarnya ikan yang dijual di Nunukan bukan berasal dari laut Nunukan, tetapi dari perairan yang berbeda. Saya sudah mengedukasi masyarakat dan pedagang mengenai hal ini,” jelasnya.
Di sisi lain, harga beras di Nunukan tetap stabil dan masih terbilang aman. Beras medium saat ini dijual dengan harga Rp 13.800 per kg, sedangkan beras premium harganya mencapai Rp 17.400 per kg. Hal ini menunjukkan kestabilan pasokan beras di wilayah tersebut, meskipun harga beberapa komoditas lain mengalami fluktuasi.
Pemerintah Kabupaten Nunukan terus memantau perkembangan harga bahan pangan ini dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kebutuhan masyarakat tetap tercukupi. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli